Brilio.net - Nabi Sulaiman alaihissalam (as) merupakan putra dari Nabi Daud dan merupakan keturunan Nabi Ibrahim ke 13. Setelah sang ayah menyerahkan tahta, Nabi Sulaiman naik menjadi raja yang namanya sangat melegenda. Di usianya yang tergolong muda pun, Nabi Sulaiman sudah bisa memutuskan perkara dan menyarankan solusi yang adil ketika terjadi suatu masalah.

Kerajaan yang dipimpinnya mampu berkembang dengan baik dengan wilayah kekuasaan yang semakin luas. Dalam beberapa catatan sejarah, istana Nabi Sulaiman digambarkan memiliki karya seni dan benda-benda berharga yang mewah dan mengesankan. Konon pintunya terbuat dari kayu zaitun dan cemara, bangunannya berwarna-warni, dan dindingnya tertempel batu mulia. Dalam Alquran pun dijelaskan bahwa Ratu Balqis sempat menyingkap pakaiannya karena mengira lantai kaca yang bening tersebut adalah air.

Tak hanya soal mengatur kerajaan, Nabi Sulaiman juga melanjutkan dakwah sebagaimana yang diajarkan oleh Nabi Daud. Sebagai manusia pilihan, Nabi Sulaiman juga memiliki mukjizat yang luar biasa. Mulai dari raja terkaya, mampu berbicara dengan hewan, menundukkan angin, hingga memiliki bala tentara dari golongan manusia, jin, dan hewan.

Dalam Alquran, kisah Nabi Sulaiman sebenarnya telah banyak dijelaskan. Hikmah dan pelajaran yang terkandung pun bisa menjadi motivasi umat muslim untuk terus mendekatkan diri pada Sang Pencipta.


Nabi Sulaiman mengerti bahasa hewan.

foto: freepik.com



Salah satu mukjizat Nabi Sulaiman adalah mampu mengerti bahasa hewan. Dalam surat An Naml ayat 18-19, dijelaskan bahwa Nabi Sulaiman pernah melakukan perjalanan dan akan melewati lembah. Saat itulah Nabi Sulaiman mendengar bagaimana pimpinan semut meminta kawanannya untuk masuk dalam sarang.

"Hai semut-semut, masuklah kamu ke dalam sarangmu, agar kalian tidak terinjak Sulaiman dan bala tentaranya, sedangkan mereka tidak mengetahuinya. Mendengar itu Sulaiman tertawa seraya berdoa kepada Tuhan: Ya Tuhanku, tetapkanlah hatiku buat bersyukur kepada Engkau, yang telah memberikan karunia kepadaku dan kepada ibu-bapakku, dan masukkanlah kami ke dalam hamba-hambaku yang saleh-saleh."

Selain itu, dikisahkan pula bagaimana Nabi Sulaiman mendapatkan informasi tentang Ratu Balqis dari burung Hud-hud. Pada awalnya, Nabi Sulaiman menyuruh burung hud-hud mencari sumber air, namun burung hud-hud lama tak kembali, Nabi pun bertanya; "Kemana saja engkau hai Hud-hud?".

Hud-hud pun menjawab "Maafkan lah ya nabi, aku telah tersesat di daerah yang sangat jauh dari tempat ini, di tempat tersebut di perintah oleh seorang Ratu namanya Balqis, sedang kerajaannya bernama Saba."

Mendengar informasi tersebut, Nabi Sulaiman pun membuat surat yang isinya tentang seruan untuk menyembah Allah. Surat itu kemudian dibawa oleh burung hud-hud.

Ketika sampai di tangan Ratu Balqis, ia sempat mendiskusikan surat tersebut kepada para menterinya. Hingga akhirnya Ratu Balqis pun memilih langkah damai untuk menghindari perang. Ia berencana mengirim utusan beserta hadiah ke kerajaan Nabi Sulaiman.


2 dari 3 halaman



Kisah Nabi Sulaiman memindahkan singgasana Ratu Balqis.

foto: freepik.com



Nabi Sulaiman tentu saja menolak dan mengembalikan semua hadiah yang dikirim Ratu Balqis padanya. Menyadari kekuatan Raja Sulaiman, Ratu Balqis pun mendatangi kerajaan dan ingin mendengar sendiri apa titahnya dan agama seperti apa yang akan dijelaskan Nabi Sulaiman.

Untuk membuat Ratu Balqis percaya, Nabi Sulaiman pun menawarkan pada siapa saja yang mampu memindahkan singgasana Ratu Balqis ke kerajaannya. Tawaran itu langsung saja diambil oleh Jin Ifrit, ia mengatakan bisa memindahkan singgasana tersebut sebelum Nabi Sulaiman berdiri dari duduknya.

Namun yang mengejutkan, singgasana tersebut justru sudah dipindahkan oleh manusia yang merupakan ahli kitab. Ia bisa memindahkan singgasana Ratu Balqis sebelum Nabi Sulaiman berkedip.


3 dari 3 halaman


Kisah Nabi Sulaiman menundukkan jin.

foto: freepik.com



Ada banyak ayat Alquran yang menjelaskan tentang mukjizat Nabi Sulaiman yang mampu menundukkan jin dan memerintahnya. Sebagaimana dalam surah Saba' ayat 14:

"Mereka(para jin itu) bekerja untuk Sulaiman sesuai dengan apa yang dikehendakinya; di antaranya (membuat) gedung-gedung yang tinggi, patung-patung, piring-piring yang (besarnya) seperti kolam, dan periuk-periuk yang tetap (berada diatas tungku)."

Kemudian dalam surah Sad ayat 37-38 yang artinya:
"dan (Kami tundukkan pula kepadanya) syaitan, semuanya ahli bangunan dan penyelam, dan (syaitan-syaitan) yang lain terikat dalam belenggu."

Dalam kisahnya pun, ketika Nabi Sulaiman meninggal, para jin tak langsung menyadarinya. Dalam surah Saba ayat 15 dijelaskan:
"Maka ketika Kami telah menetapkan kematian atasnya (Sulaiman), tidak ada yang menunjukkan kepada mereka kematiannya itu kecuali rayap yang memakan tongkatnya. Maka ketika dia tersungkur, tahu lah jin itu bahwa sekiranya mereka mengetahui yang gaib, tentu mereka tidak tetap dalam siksa yang menghinakan."

Ketika itu, Nabi Sulaiman memerintahkan jin untuk melanjutkan pembangunan Masjidil Aqsha. Namun hingga masjid tersebut selesai dibangun, para jin tidak menyadari bahwa Nabi Sulaiman telah meninggal. Sebab jenazah Nabi Sulaiman tetap utuh dengan posisi duduk di kursi, memegang tongkat, dan mengawasi jin bekerja. Para jin baru sadar ketika tongkat kayu yang dipegang Nabi Sulaiman sudah dimakan rayap hingga Nabi Sulaiman roboh. Wallahu a'lam.