Brilio.net - Belakangan ini negara Afghanistan mencuri perhatian dunia. Sebab negara tersebut kini telah dikuasai oleh Taliban. Sehingga para warganya banyak yang meninggalkan negaranya.

Di tengah keriuhan dikuasainya Afghanistan oleh Taliban, kini di media sosial beredar kabar seorang mantan menteri Afghanistan terlihat mengantar pizza di Jerman, setahun setelah ia meninggalkan posisinya di negara tersebut. Jauh sebelum Taliban berkuasa atas negaranya.

Dilansir brilio.net dari sebuah postingan di akun Twitter @josamania, Kamis (26/8), Syed Ahmad Shah Saadat, mantan menteri informasi Afghanistan, terlihat mengenakan pakaian berwarna oranye dan membawa tas punggung di Leipzig.

 

Foto-foto Saadat yang diambil oleh seorang jurnalis Jerman itu kemudian menjadi viral di media sosial. Wartawan itu mengklaim bahwa dia telah melihat Saadat di jalan-jalan Leipzig saat dia mengantarkan pizza menggunakan sepeda.

"Beberapa hari yang lalu, saya bertemu dengan seorang pria yang mengaku sebagai menteri komunikasi Afghanistan selama dua tahun lalu. Saya bertanya apa yang dia lakukan di Leipzig. 'Saya akan menuju Essen untuk Lieferando (pria itu mengatakan kepada wartawan)'," tulis jurnalis tersebut di Twitter.

Kabar Menteri Afghanistan jadi kurir pizza di jerman viral © Twitter/@josamania

foto: Twitter/@josamania

 

Laporan tersebut menyatakan bahwa Lieferando menyediakan layanan pengiriman makanan di Jerman. Kabarnya, Saadat saat berbicara kepada Sky News Arabia sudah membenarkan bahwa foto-foto yang beredar memang dirinya.

Syed Ahmad Shah Saadat bergabung dengan pemerintah Afghanistan yang dipimpin Ashraf Ghani sebagai menteri kabinet pada tahun 2018. Dia menjabat selama dua tahun sebagai menteri informasi dan teknologi Afghanistan dan kemudian mengundurkan diri pada tahun 2020. Lalu dilaporkan tiba di Jerman pada bulan Desember tahun 2020 lalu.

Kabar Menteri Afghanistan jadi kurir pizza di jerman viral © Twitter/@josamania

foto: Twitter/@josamania

 

Menariknya, Saadat juga memegang dua gelar master dalam bidang komunikasi dan teknik elektronik dari Universitas Oxford. Demikian Hindustan Times melaporkan.

Foto-foto mantan menteri Afghanistan itu beredar saat negaranya telah dikuasai oleh Taliban. Sementara pasukan asing berjibaku dengan waktu mengevakuasi orang-orang dari berbagai negara.

Konon pengambil alihan Afghanistan yang menakjubkan dan cepat oleh Taliban adalah hasil tidak hanya dari kekuatan medan perang mereka, tetapi juga dorongan berkelanjutan untuk memaksa menyerah dan memotong kesepakatan.

Kelompok tersebut mencampuradukkan ancaman dan iming-iming dengan propaganda dan perang psikologis saat mereka merebut kota demi kota – beberapa dengan nyaris tanpa tembakan – akhirnya merebut ibu kota Kabul pada 15 Agustus.

Ketika ditanya tentang perkembangan di Afghanistan, Saadat mengatakan kepada media, "Jatuhnya pemerintahan Ashraf Ghani begitu cepat, tidak diharapkan."