Brilio.net - Pengungsi di Jerman sering kali buang air besar di kamar mandi yang nggak ada kakusnya. Hal ini tentu bikin kesal warga Jerman karena dianggap merusak kebersihan dan estetika fasilitas umum. Padahal sebelumnya, pemerintah Jerman mengeluarkan sejumlah larangan dan peringatan seperti penempelan poster larangan buang air besar sembarangan.

Selain itu, pengungsi di Jerman juga masih belum bisa menggunakan toilet ala Eropa meski sudah diberi petunjuk pictogram. Mereka meninggalkan tinja sembarangan di lantai kamar mandi. Oleh sebab itu, kini Jerman memperkenalkan 'toilet multikultural'.

Sebagaimana dilaporkan dalam Frankfurter Allgemeine Zeitung (FAZ), dalam sebuah artikel berjudul 'toilet yang semua orang bisa gunakan' (Ein Klo, das jeder benutzen kann). Toilet gaya baru ini diharuskan karena fakta 1,5 juta pendatang tak mampu belajar menggunakan toilet Eropa. Setelah berbulan-bulan gagal, mereka menyerah untuk berusaha bagaimana membuang air besar di kamar mandi.

Menurut artikel FAZ, toilet Jerman terlalu aneh bagi para pengungsi dan ini telah menyebabkan masalah. Sehingga toilet multikultural ini diharapkan dapat memperbaiki masalah tersebut.

Jerman 'darurat', butuh cepat toilet bisa duduk & jongkok, kenapa ya?

Menurut insinyur sanitasi Jerman yang kewalahan dengan invansi pendatang, banyak dari para pengungsi tidak memiliki pengalaman dari penggunaan toilet dalam budaya mereka. Ia mengatakan semua upaya untuk mendidik pendatang memakai toilet telah gagal, meski petunjuk rinci telah disediakan dalam tulisan Arab.

"Banyak pengungsi, terutama yang berasal dari kelas miskin, hanya tahu konsep jamban," tulis artikel FAZ yang dilansir brilio.net dari The New Observer, Selasa (9/2).

Cara mereka tidak sama dengan penggunaan toilet di Jerman. Mereka berdiri di toilet ketika seharusnya duduk, sehingga membuat tempat duduk rusak. Mandi juga salah, dengan kata lain, kamar mandi khusus mandi malah digunakan sebagai toilet.

Artikel itu melanjutkan jika banyak pengungsi tidak tahu untuk apa kertas toilet. Sebab mereka membersihkan anus dengan tangan kiri ketika buang air besar.

Oleh karena itu, masih menurut sumber yang sama, produsen baru toilet Jerman bekerja keras mencari solusi. Produsen toilet global Fliegenschmidt di Coswig, Saxony-Anhalt, membuat toilet oriental, yang terdiri dari lubang dengan dua kaki berdiri di kedua sisi itu. Namun karena ada pengungsi yang menggunakan cara yang berbeda, diperlukan pengembangan ke toilet multikultural, yang memungkinkan untuk pengguna toilet duduk dan jongkok.