Brilio.net -  Garda Revolusi Iran melakukan serangan ke pangkalan udara gabungan AS-Irak di Ayn al-Asad, Irak Barat, Rabu (8/1/2020). Iran mengklaim 80 tentara Amerika tewas dan sekitar 200 lainnya terluka akibat serangan tersebut.

Pada Rabu (8/1/2020), dikabarkan lebih dari selusin rudal balistik diluncurkan Iran kepada dua pangkalan militer AS di Irak. Ini menjadi serangan Iran paling signifikan dalam konflik yang berkembang di AS. Menurut salah satu pejabat pertahanan AS, setidaknya ada enam rudal yang menyerang pangkalan udara Al Asad, Irak Barat sekitar tengah malam.

Serangan tersebut merupakan balas dendam atas kematian pemimpin Pasukan Quds, sayap eksternal Garda Revolusi Iran, Jenderal Qasem Soleimani. Qasem Soleimani tewas dalam serangan udara oleh Amerika Serikat terhadap konvoi kedua petinggi militer pada Jumat (3/1)

"Menurut laporan akurat dari sumber kami di lapangan, setidaknya 80 tentara Amerika tewas dan sekitar 200 lainnya terluka, yang segera dipindahkan keluar dari pangkalan udara dengan helikopter. Pangkalan udara Ain al-Assad adalah situs strategis untuk AS yang digunakan untuk mendukung drone," kata sumber informasi di Korps Pengawal Revolusi Islam dikutip brilio.net dari tehrantimes.com, Rabu (8/1).

Sebanyak 20 titik pangkalan itu dihantam oleh belasan rudal dan sejumlah besar UAV dan helikopter dihancurkan. Meski Amerika Serikat telah membentuk tim dan melakukan siaga tinggi, namun tetap saja mereka tidak bisa menghalau serangan dari Iran tersebut.

Sebanyak 104 titik kawasan AS telah menjadi terget penyerangan. Korps Pengawal Revolusi Islam menargetkan pangkalan udara AS Ain al-Assad di provinsi Anbar di Irak barat setelah meluncurkan gelombang serangan pada dini hari Rabu untuk membalas pembunuhan komandan Pasukan IRGC Quds, Letjen. Qasem Soleimani di AS.

Dalam reaksi awal terhadap serangan rudal, Presiden Donald Trump mengatakan bahwa serangan Iran ini tidak perlu dikhawatirkan, semuanya baik-baik saja. "Semua baik-baik saja! Rudal diluncurkan dari Iran di dua pangkalan militer yang berlokasi di Irak. Penilaian korban & kerusakan sedang terjadi sekarang. Sejauh ini, sangat bagus! " tulis Trump dalam posting di Twitter.