Brilio.net - Salah satu warga negara Indonesia bernama Reynhard Sinaga membuat gempar publik Inggris. Reynhard divonis penjara seumur hidup karena terbukti bersalah melakukan pemerkosaan terhadap 48 orang. Pria 36 tahun itu dicap sebagai pria berdarah dingin, dengan korban pemerkosaan terbanyak dalam sejarah hukum Inggris. Selama 2,5 tahun, Reynhard diyakini pihak kepolisian telah memperkosa pria sebanyak 195 orang.

Kebanyakan korban adalah remaja, berusia 20-an tahun. Kelab malam yang berada di dekat apartemen dan yang tersebar di sekitar wilayah Manchester, menjadi tempat empuk Reynhard mencari target. Dengan bujuk rayu dan ramah tamah, korban mudah terpancing dengan akal bulusnya. Melalui rekaman cctv, terlihat Reynhard biasanya keluar malam hari ketika sudah larut malam. Dia bahkan rela menunggu korbannya di luar kelab.

bahaya obat bius GHB facebook

foto: CCTV Greater Manchester Police

Setelah korban terpancing, Reynhard kemudian mengajaknya mampir ke apartemen. Aksi bejat yang dilakukannya itu sengaja direkam melalui dua kamera ponsel. Setidaknya ada 136 pemerkosaan telah ia rekam. Sayangnya Reynhard dinilai tidak kooperatif selama menjalani sidang. Dia selalu menolak kalau perbuatan itu dilakukan secara paksaan. Reynhard mengaku kalau semua itu terjadi karena suka sama suka. Menurutnya korban juga menikmati perbuatan tersebut dan malah berpura-pura pingsan. Namun pengadilan Manchester dengan tegas menolak pembelaan Reynhard itu. Dari bukti rekaman video yang ada, terdapat suara seperti dengkuran dari para korban.

Dilansir brilio.net dari The Guardian pada Selasa (7/1), Reynhard Sinaga dipercaya menggunakan obat bius GHB (gamma-hydroxybutyric acid) dalam menjalankan aksinya. Pria asal Jambi itu melumpuhkan para korban terlebih dahulu dengan GHB sebelum dibawa ke apartemen. Obat itu juga bisa dicampurkan ke dalam minuman korban.

GHB yang dicampurkan ke dalam minuman ini nantinya bisa menimbulkan efek lumpuh. Menurut lansiran dari BBC, pakar toksikologi menjelaskan, GHB mampu membuat orang kehilangan kesadaran selama berjam-jam dan membuat tubuh menjadi longgar. Kondisi inilah yang memudahkan penetrasi bagi para korbannya.

Obat GHB merupakan salah satu obat yang mudah ditemukan dan terjual bebas di Manchester. Obat ini sangat populer di kalangan gay. GHB bisa terkenal bisa jadi obat untuk melakukan adegan chemsex (istilah yang kerap digunakan di kalangan gay dan pria biseksual). Namun lagi-lagi Reynhard menyangkal telah melakukan chemsex bersama korban.

bahaya obat bius GHB facebook

foto: dailymail.co.uk

Obat ini pertama kali diproduksi pada 1960-an dan digunakan sebagai obat anestesi (penenang) umum. Mudah memasukkan GHB ke dalam minuman, karena obat ini tidak memiliki warna maupun bau. Dalam dosis yang lebih rendah, GHB mungkin menjadi obat yang ampuh untuk pengobatan eksperimental untuk narkolepsi, gangguan tidur, sebagai terapi yang disetujui untuk pecandu alkohol di Italia, dan dapat mencegah keinginan pecandu heroin.

Saat seseorang terkena obat ini, pertama-tama muncul perasaan tenang, euforia, relaksasi, sensitivitas tinggi ingin disentuh, hingga dorongan seks akan meningkat. Secara umum, efek GHB dirasakan dalam waktu 15 menit dan bertahan selama sekitar tiga jam. Karena GHB bertindak sebagai penekan sistem saraf dan menimbulkan risiko ketergantungan. Di dalamnya terdapat zat depresan, yang dapat memperlambat aktivitas otak dan bagian lain dari sistem saraf pusat.

Efek GHB sangat bervariasi tergantung pada jumlah yang digunakan. Perbedaan volume atau takaran sedikit saja, dapat membuat orang jadi overdosis. Obat bius gamma-hydroxybutyric acid atau GHB ini ternyata tak hanya mampu membuat tenang korban, tapi punya efek yang buruk untuk tubuh. Dilansir dari webmd.com, GHB adalah obat yang sangat ampuh. Bahkan bisa menghapus ingatan seseorang setelah meminumnya. GHB, atau gamma-hydroxybutyrate, memiliki reputasi buruk sebagai obat baru yang digunakan untuk berpesta anak muda.

bahaya obat bius GHB facebook

foto: theguardian.com

Dilansir dari betterhealth.vic.gov, efek buruk GHB bagi kesehatan tubuh di antaranya bisa mengakibatkan pusing, muntah, tremor, kehilangan koordinasi (ataksia), kebingungan, iritasi dan agitasi, merasakan keanehan pada pendengaran, halusinasi, pemadaman dan penyimpangan memori, kejang, koma, hingga menghentikan napas lalu mati.

Ketergantungan GHB dapat bersifat psikologis, fisik atau keduanya. Orang yang secara teratur menggunakan GHB, bisa merasa ketergantungan dengan sangat cepat. Hal ini membuat seseorang ingin meminum lagi GHB dengan dosis yang lebih besar lagi. Dengan begitu efek berbahaya akan menyerang lebih cepat lagi.

Jika kamu secara fisik bergantung pada GHB dan kamu berhenti meminumnya, tubuhmu akan mengalami perasaan dan gangguan tidak enak. Karena tubuh harus menyesuaikan diri, berfungsi secara normal kembali tanpa GHB. Saat ingin berhenti, gejala sangat serius bisa muncul dan berpotensi mengancam jiwa. Efek yang dikeluarkan bisa bertahan biasanya mulai sekitar 12 jam setelah dosis terakhir masuk, dan dapat berlanjut selama sekitar 15 hari.

Jika kamu ingin berhenti dari dosis tinggi GHB yang dapat menyebabkan gejala serius, kamu perlu bantuan insentif medis. Sebelumnya bicarakan terlebih dahulu dengan profesional medis, jika kamu ingin berhenti menggunakan GHB.