Brilio.net - Meninggalnya George Floyd lantaran tercekik lutut polisi telah memicu gelombang protes keras masyarakat setempat. Kerusuhan di banyak wilayah di Amerika Serikat pun tak bisa terhindarkan.

Dalam salah satu kerusuhan yang terjadi, beredar foto seorang pria bertato Kepulauan Indonesia. Kala itu, lelaki yang mengenakan mengenakan topi putih dan celana pendek sedang melakukan aksi melemparkan barang untuk menghancurkan sebuah toko di pinggir jalan.

Usut punya usut, diketahui bahwa pria tersebut bernama Rainey Arthur Backues. Lewat akun Facebook-nya, ia lantas membuat sebuah klarifikasi.

Ia berkata bahwa pada mulanya dirinya hanya sedang berkeliling mengendarai sepedanya, tanpa ada niatan untuk bergabung dengan para demonstran. Akan tetapi, karena suasana kian panas, emosinya pun tersulut. Ia lalu tergabung dalam aksi kerusuhan tersebut.

"Tetapi, ketika malam berlalu, saya mulai merasakan kemarahan gabungan dari pembunuhan George Floyd dan perasaan energi di hadapan ketidakadilan polisi nasional dari kerusuhan yang merebak di dalam diri saya," tulisnya di akun Facebook, seperti dilansir brilio.net pada Selasa (2/6).

Rainey kemudian menulis permintaan maaf sekaligus penyesalannya.

"Saya sekarang menyesal bahwa kemarahan dan dorongan saya yang dibenarkan untuk tidak tinggal diam terlalu cepat berubah menjadi gerakan untuk menghancurkan properti. Mendemonstrasikan bukanlah hal yang sama dengan kehancuran," lanjutnya.

Tak hanya sampai di situ, mengingat bahwa foto tatonya menjadi viral, ia lantas turut menjelaskan tentang status kewarganegaraannya.

"Karena salah satu tato saya menunjukkan pulau-pulau Indonesia (saya warga negara AS yang dinaturalisasi, tetapi saya lahir di pulau Jawa), saya juga ingin meminta maaf kepada masyarakat Indonesia di Philadelphia," jelasnya.

Sayangnya, meski ia sudah menulis penyesalan dan meminta maaf, masyarakat telanjur geram dengan aksinya. Banyak pengguna media sosial mengatakan bahwa aksinya tersebut sangat mempermalukan Indonesia di mata dunia.

"A disgrace to Indonesian people. He should be jailed," tulis salah seorang warganet.