Brilio.net - Siapa sih yang nggak kenal dengan K-pop? Mulai dari tarian hits boyband dan girlband hingga drama romantis yang bikin baper seharian. Perkembangan internet yang semakin luas juga membuatmu bisa mendapatkan informasi tentang K-pop dengan mudah. Tinggal buka smartphone, kamu bisa mengetahui perkembangan terbaru idolamu dan semua update tentang dunia hiburan Korea.

Tahukah kamu, gelombang budaya Korea atau lebih sering disebut Korean Wave tak serta merta semasif sekarang hanya karena teknologi?

“Fenomena Korean Wave yang kita lihat hari ini, bukanlah sekadar penemuan teknologi telepon genggam yang semakin pintar, tetapi juga seni dan budaya Korea yang semakin mendunia. Kemajuan teknologi tanpa dibarengi kemajuan keseniannya akan terasa hambar,” ujar Direktur Jenderal Sumber Daya Iptek Dikti, Ali Ghufron Mukti dalam acara Pameran Riset dan Bincang Akademik di ITB, Bandung, Sabtu (5/5) kemarin.

kemenristekdikti © 2018 brilio.net

foto : kemenristekdikti

Ghufron  melanjutkan bahwa Indonesia mempunyai budaya yang tak kalah hebat. Tak hanya keseniannya, sumber daya alam juga sangat melimpah.

“Dari Aceh hingga Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote, kita tidak pernah kekurangan sumber daya dan cita rasa seni budaya,” katanya.

Dalam acara bertema Potensi Pendidikan Seni dalam Perguruan Tinggi di Indonesia: Modal dan Visi ke Depan tersebut,  Ghufron berharap Indonesia bisa bersaing dengan inovasi dari negara lain.

Menurutnya, Indonesia butuh pengkreasi dan pelestari yang kreatif dan mampu berinovasi.  Untuk itu, peranan pendidikan tinggi seni sangat penting sebagai tempat di mana anak muda milenial yang keren dan peduli budaya lahir dan dibesarkan.

Dalam hal inovasi produk, Indonesia ada di peringkat 87 dari 127 negara. Staf Ahli Kemenristekdikti Bidang Akademik, Paulina Pannen mengatakan bahwa jika sumber daya seni Indonesia dimaksimalkan, peringkat Indonesia bisa lebih baik lagi.

Nah, kira-kira apa yang bisa kamu lakukan sebagai generasi milenial agar dunia seni dan budaya Tanah Air mampu bersaing dengan negara lain? Tak perlu muluk-muluk, kamu bisa mulai menerapkan empat hal berikut di kehidupan sehari-hari.  

1. Sensitif dengan dunia sekitar.

kemenristekdikti © 2018 brilio.net

foto : shutterstock

Kamu bisa sedikit demi sedikit memahami semua yang ada di sekitarmu. Dengan seni kamu bisa lebih dekat dengan lingkungan.

Ghufron mengatakan bahwa pendidikan tinggi seni bisa melunakkan kekerasan sifat, watak, dan hati. Menurutnya juga, lebih sensitif terhadap dunia sekitar bisa jadi salah satu pintu pendidikan karakter bagi bangsa Indonesia.

Lebih lanjut lagi, Rektor ITB Kadarsah Suryadi mengatakan bahwa seni adalah bahasa universal yang bisa dimengerti tanpa kata. “Seni adalah suara hati. Ketika melihatnya tidak hanya dengan mata tapi dengan hati," ujarnya.

2. Belajar lagi demi masa depan yang lebih cerah.

kemenristekdikti © 2018 brilio.net

foto : shutterstock

Pendidikan adalah kunci agar budaya Indonesia tak kalah dengan yang lain. Kamu bisa meraih mimpimu ini dengan beasiswa. Bahkan, nggak hanya untuk mahasiswa, pemerintah juga menyiapkan program, seperti SAME dan SAME BIPA bagi para dosen untuk meningkatkan kualifikasi mereka, termasuk di bidang seni.

Tak hanya itu, dosen juga memiliki kesempatan yang lebih luas melalui Nomor Induk Dosen Khusus.  Dengan ini, dosen berbakat bisa direkrut dengan mudah oleh universitas walaupun belum tentu memiliki kualifikasi S2 atau S3, tapi karyanya sudah mendunia.

3. Menyeimbangkan sains dan seni.

kemenristekdikti © 2018 brilio.net

foto : shutterstock

Sains tanpa seni itu ibarat smartphone tanpa kuota. Kamu nggak akan bisa jadi hits tanpa kombinasi dari dua hal tersebut. Oleh karena itu, kamu harus bisa menyeimbangkan sains dan seni agar inovasi Indonesia jadi semakin maju.

“Para Mpu-mpu pembuat keris tidak hanya sekadar artis tetapi juga scientist, pun begitu dengan para pembangun candi-candi, mereka adalah engineer yang memiliki rasa seni tinggi,” ujar Ghufron.

Staf Ahli Kemenristekdikti Bidang Akademik, Paulina Pannen juga mengatakan bahwa seni bisa jadi medium yang memiliki nilai jual.

4. Terapkan kreativitas dalam segala hal.

kemenristekdikti © 2018 brilio.net

foto : shutterstock

Kreativitas tak hanya dalam hal seni saja tapi bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Inovasi-inovasi yang berguna bagi orang banyak bisa jadi inspirasi bagimu agar tetap semangat berkarya.

Ke depannya, perguruan tinggi dan universitas seni diharapkan bisa melahirkan seniman yang tak hanya mendunia tapi bisa menciptakan lapangan kerja yang menghidupi orang banyak, terutama pelaku seni, sehingga hidup secara layak.