Brilio.net - Lagu Nevermind dari band rock Amerika, Nirvana, mendadak kembali diperbincangkan. Sejak pertama kali dirilis pada 24 September 1991, lagu Nevermind ini menjadi favorit banyak orang. Bahkan pada Januari 1992, Nevermind menggeser album Dangerous milik Michael Jackson dari posisi nomor satu pada tangga album Billboard.

Tidak main-main, lagu dari album pertama Nirvana ini mendapatkan sertifikat Diamond dari Recording Industry Association of America, karena terjual lebih dari 10 juta kopi di Amerika Serikat, dan laku sebanyak 30 juta kopi di seluruh dunia.

Kali ini orang tidak membicarakan soal prestasi yang diraih Nirvana lewat lagu Nevermind, melainkan aksi tuntutan yang dilakukan oleh Spencer Elden. Jika kamu ingat, pada sampul album Nevermind terlihat bayi laki-laki tanpa busana, berenang, dan berusaha menggapai uang dolar.

Kini bayi laki-laki itu sudah tumbuh dewasa dan baru-baru ini dia melayangkan tuntutan pada mendiang Kurt Cobain dengan tuduhan pornografi anak dan eksploitasi seksual.

Dilansir brilio.net dari independent.co.uk, Spencer Elden mengajukan gugatan di pengadilan Los Angeles terhadap band tersebut pada Selasa (24/8).

Spencer mengungkapkan pada saat itu usianya baru empat bulan dan dijadikan sampul pada album Nevermind. Hal itu dianggap sebagai pornografi anak, terlebih dia dibiarkan tanpa menggunakan busana.

Elden juga mengklaim, orang tuanya tidak pernah menandatangani otorisasi penggunaan foto yang diambil dari bayi berusia empat bulan di Pasadena Aquatic Center tahun 1990 itu.

Baik Spencer maupun wali sahnya tidak pernah menandatangani rilis yang mengizinkan penggunaan gambar Spencer atau yang serupa dengannya. "Dan tentu saja bukan pornografi anak komersial yang menggambarkannya," tulis isi gugat tersebut seperti yang diunggah oleh Pitchfork.

Gugatan itu juga berbunyi, Cobain setuju untuk menyunting gambar Spencer, "Dengan stiker yang ditempatkan secara strategis yakni di bagian kelaminnya".

Cobain pun saat itu diketahui setuju untuk menyensor dengan menyertakan teks di atasnya, yang berbunyi "If you're offended by this, you must be a closet paedophile (Jika Anda tersinggung dengan ini, kamu pasti seorang pedofil)."

Spencer mengungkapkan bahwa identitas dan nama resminya selamanya akan terikat pada eksploitasi seksual komersial yang dia alami sebagai anak di bawah umur. Sebab itu telah didistribusikan dan dijual ke seluruh dunia sejak dia masih bayi hingga saat ini.

Keluarganya saat itu hanya dibayar USD 200 (jika dirupiahkan sekarang ini sekitar Rp 2,8 juta) untuk foto 15 detik di dalam air itu. Dulu pemotretan itu bisa terjadi lantaran ayah Spencer merupakan teman baik dari si fotografer, Kirk Weddle.

Menurut informasi dari independent.co.uk, penggugat meminta £ 109.329 atau sekitar Rp 2,16 miliar sebagai bentuk ganti rugi atas apa yang dialami Spencer Elden.