Brilio.net - WhatsApp sedang berusaha untuk menahan penyebaran informasi hoaks yang berkaitan dengan virus corona. Salah satu usaha yang dilakukan WhatsApp yaitu dengan membatasi jumlah bagi forward pesan.

Aplikasi platform milik Facebook ini awalnya bisa meneruskan pesan langsung lima kali dan sekarang hanya dapat diteruskan ke satu obrolan saja. Pembatasan yang baru dari WhatsApp ini adalah pembatasan yang paling ketat yang pernah dilakukan oleh WhatsApp.

Secara berkala, WhatsApp terus melakukan perbaikan, dan pengurangan jumlah pesan yang bisa diteruskan. Sebelumnya pernah ada pemakai WhatsApp yang pernah meneruskan pesan ke 250 grup dalam satu kali kirim pesan.

Menganggap penerusan pesan ke 250 grup sekaligus adalah jumlah yang terlalu banyak, akhirnya tahun kemarin WhatsApp melakukan perbaikan melalu update yang berdampak hanya bisa meneruskan pesa hanya ke 5 grup sekaligus.

Dilansir brilio.net dari edition.cnn, Rabu (8/4), WhatsApp menjelaskan di blog, bahwa mereka menemukan peningkatan jumlah pesan terusan yang signifikan dan akan berkontribusi besar dalam penyebaran informasi yang salah tentang virus corona. Maka dari itu, WhatsApp akan membatasi jumlah forward pesan untuk memperlambat penyebaran informasi yang salah yang berkaitan dengan virus corona.

Selama ini WhatsApp sudah banyak diisi dengan informasi yang salah. Dengan adanya pandemi corona ini, penyebaran informasi hoaks melalui WhatsApp semakin besar.

WhatsApp harus membatasi froward pesan, karena pada aplikasi WhatsApp semua pesan terenkripsi, sehingga WhatsApp tidak bisa memberi peringatan bahwa itu informasi yang benar atau salah. Penyebaran informasi hoaks tentang virus corona ini sudah sangat akut dan membuat pemerintah memberi imbauan agar orang-orang berhenti menyebarkan informasi corona yang tidak valid.

Sebuah penelitian yang dilakukan Universitas Federal Minas Gerais di Brazil menemukan bahwa pembatasan forward pesan yang dilakukan bukan solusi yang baik, karena hanya memperlambat penyebaran infromasi hoaks dan tidak menghentikan penyebaran, dan bukan tidak mungkin pesan akan tersebar dengan cepat jika dilakukan oleh banyak orang.

WhatsApp sendiri sudah melakukan cara lain untuk melawan informasi hoaks, dengan menyumbangkan dana ke organisasi pemeriksa fakta (Faceboook Fact Checking Partner Summit). Selain itu WhatsApp juga bekerjasama dengan organisasi kesehatan untuk membuat pesan balas otomatis untuk menjawab informasi terkait corona.