Brilio.net - Saat suatu perusahaan sudah berdiri lama dan dikenal banyak kalangan di seluruh pelosok dunia, menjadi suatu hal yang dipertanyakan ketika mereka memutuskan untuk mengganti nama perusahaannya. Tidak sembarangan, pergantian nama ini telah melewati banyak proses dan pertimbangan. Alasannya pun beragam, ada yang karena ingin mempertahankan nama baik, adanya perubahan visi dan misi, hingga merasa nama tersebut tidak enak didengar.

Seperti pepatah, "Semuanya ada dalam nama." Bagi perusahaan-perusahaan besar seperti ini, nama merupakan hal yang vital dan akan berpengaruh besar pada kesuksesan perusahaan ke depannya. Dalam banyak kasus, nama perusahaan atau merek bisa membuat sukses atau bahkan menghancurkan. Dari sinilah pemberian nama perusahaan atau merek menjadi hal yang penting.

Raksasa-raksasa teknologi seperti Google dan Apple bahkan tidak ragu dalam mengubah nama mereka. Mereka merasa nama baru tersebut lebih cocok dan bisa membawa keuntungan. Benar saja, perusahaan-perusahaan ini masih dikenal baik dan bahkan menjadi perusahaan ternama dunia.

Dihimpun oleh brilio.net dari berbagai sumber, Jumat (22/10), ini 5 perusahaan ternama dunia yang pernah mengganti nama dan membawa kesuksesan.

1. Google dari BackRub.

Google hingga Apple, 5 raksasa teknologi ini pernah berganti nama berbagai sumber

foto: Twitter/@Google

 

Bisa dibayangkan jika Google tetap bertahan dengan nama BackRub, pasti akan banyak yang kesusahan menyebutnya. Jika kamu belum tahu, pada 1996 silam mesin pencari nomor satu di dunia diciptakan dengan nama "BackRub." Larry Page dan Serge Brin, sebagai penciptanya, mengganti nama bisnis dan teknologi mereka menjadi Google pada tahun 1998.

Nama ini mereka sebut sebagai permainan kata 'googol' yang merupakan istilah matematika untuk angka yang diwakili oleh angka 1 diikuti oleh 100 nol. Penggunaan istilah ini mencerminkan misi mereka untuk mengatur jumlah informasi yang tampaknya tak terbatas di web, seperti yang dikatakan oleh Google sendiri.

2. Apple dari Apple Computers.

<img style=

foto: Twitter/@Apple

 

Pada 1976, produk yang sekarang dikenal sebagai Apple ditemukan. Sebelum dinamai Apple, rupanya perusahaan dengan logo buah apel ini memiliki nama asli Apple Computers. Alasan pergantian nama ini disebabkan oleh pendiri Apple, Steve Jobs, Ronald Wayne, dan Steve Wozniak, yang ingin memperluas sayapnya tidak hanya untuk komputer, tetapi juga untuk lapangan elektronik lainnya seperti The Mac, iPod, Apple TV, dan iPhone. Perubahan ini dilakukan pada 2007.

3. Netflix dari Qwikster.

Google hingga Apple, 5 raksasa teknologi ini pernah berganti nama berbagai sumber

foto: Twitter/@Netflix

 

Setelah mengumumkan kenaikan harga 60% yang membuat marah pelanggan pada 2011, perusahaan ini memperkenalkan Qwikster. Rencananya, bagian dari upaya CEO Reed Hastings untuk memisahkan layanan video streaming dari layanan pengiriman DVD-nya gagal seketika. Pelanggan mencela tidak hanya biaya yang lebih tinggi tetapi juga ketidaknyamanan dari dua situs web yang terpisah dan dua tagihan yang terpisah.

Keputusan Qwikster hanya berlangsung beberapa minggu. Pada tahun yang sama, Reed Hastings memutuskan membagi dua layanan yaitu dengan layanan DVD-by-mail mendapatkan perubahan nama menjadi Qwikster, sementara Netflix berfokus pada streaming video. Karena ketidaknyamanan yang dirasakan oleh pengguna inilah yang membuat Netflix menjadi perusahaan seperti sekarang.

4. eBay dari AuctionWeb.

Google hingga Apple, 5 raksasa teknologi ini pernah berganti nama berbagai sumber

foto: Twitter/@eBay

 

Diluncurkan pada 1995, eBay awalnya bernama AuctionWeb yang merupakan salah satu dari empat situs yang berada di bawah payung perusahaan pendiri Pierre Omidyar bernama eBay Internet. Tiga situs lainnya termasuk situs perjalanan, situs pengirim pribadi, dan situs tentang virus Ebola.

Didorong oleh media yang menyebut AuctionWeb sebagai eBay, perusahaan tersebut membuat perubahan nama secara resmi dua tahun kemudian pada 1997.

5. PayPal dari Confinity.

<img style=

foto: Twitter/@PayPal

 

Awalnya didirikan sebagai perusahaan pembayaran dan kriptografi Palm Pilot pada 1998, Confinity dinamai untuk menggabungkan kata-kata kepercayaan dan ketidakterbatasan. Satu tahun kemudian, perusahaan itu berganti nama menjadi PayPal setelah seorang insinyur Confinity mengembangkan demo online yang memungkinkan orang mengirim pembayaran melalui email. Perusahaan ini kemudian diakuisisi oleh eBay seharga $1,5 miliar pada Juli 2002.