Brilio.net - Sudah hampir 34 tahun jam tangan model G-SHOCK dari brand Casio eksis. Rupanya kesuksesannya selama ini tidak mudah loh. Banyak lika-liku yang dialami oleh sang pencetus jam G-SHOCK atau biasa disebut sebagai 'Father Of G-SHOCK', Kikuo Ibe hingga bisa sukses seperti sekarang ini.

Rupanya, jam tangan model G-SHOCK yang diciptakan oleh karyawan Casio ini berawal dari dirinya ketika diberikan jam tangan oleh ayahnya, namun ketika dikenakan jam tangan itu jatuh dan hancur berkeping-keping. Dari situ ia mulai berpikir untuk menciptakan satu jam tangan yang kuat dan tahan banting.

Ibe, kerap ia disapa, mengatakan terus mencari formula jam tangan tahan banting. Mulanya tidak berhasil dan masih hancur berkeping-keping ketika dibanting dari ketinggian.

"Saya membuat juga dalam ukuran besar tapi masih hancur berkeping-keping. Pernah juga membuat jam tangan dengan karet dan sebesar bola tenis baru bisa dan SHOCK. Akhirnya saya buat dalam ukuran yang lebih kecil," ujarnya saat konferensi pers di bilangan Kuningan, Jumat (27/1).

G-SHOCK © unshinekelly.com

Namun sayangnya, saat melakukan pengujian di toilet lantai tiga dan dijatuhkan ke bawah, masih belum sesuai.

"Kejadian itu membuat otak saya ingin meletus. Saya bertekad kalau gagal lagi saya akan mengundurkan diri dari perusahaan saya," jelasnya. "Saya berpikir jangan pernah menyerah walau ada masalah yang amat besar. Itu motto saya," imbuhnya.

Ibe kembali berkisah, pada saat itu, ketika ia di taman ia melihat seorang anak kecil sedang memantulkan bola, dari situ dirinya membayangkan bola yang memantul itu berisikan jam tangan.

"Jawabannya jelas, jam tangan mengapung. Akhirnya kita bisa mengembangkan G-SHOCK dengan tahan serap getaran dan struktur mesin mengapung dengan kontak titik," katanya.

Akhirnya, pada 1983, Casio resmi meluncurkan model G-SHOCK di Jepang. Namun uniknya, pemasarannya justru dilakukan di Amerika Serikat dan seketika booming.

G-SHOCK © 2017 brilio.net

"Bahkan masyarakat Jepang menyangka bahwa G-SHOCK ini produk Amerika, karena berkembang pesat di sana," ujarnya.

Rupanya, jam tangan ini memang sudah sangat diuji kekuatannya. Bahkan kata Ibe, sebuah acara televisi mengecek kekuatan jam tangan itu dengan memukul dan melindasnya dengan truk namun tetap menyala dan utuh.

"G-SHOCK tidak pernah menyerah. Kekuatan G-SHOCK telah dibuktikan jadi jam tangan terkuat di dunia. Semua energi diserap G-SHOCK seperti terlihat tubuh saya menjadi kecil dan imut," ujarnya sambil berkelakar.

"Yang saya pelajari dari pembuatan G-SHOCK tidak menyerah, pada saat bertemu dengan masalah besar. Never give up, never give up, never give up. Itulah misi saya," tambahnya.

Ibe mengungkapkan, pembuatan jam G-SHOCK membutuhkan waktu 2,5 tahun. Setelah diterima masyarakat, perusahaannya itu memproduksi hampir 300 buah yang juga diterjunkan dari toilet lantai tiga. Uniknya, saat mengecek jam tangan tersebut setelah dijatuhkan, pria berusia 70 tahun itu tidak menggunakan elevator, ia lebih memilih menggunakan tangga.

"Saya merasa bila saya menggunakan elevator sampainya terlalu cepat, dan saya jadi lebih cepat tahu keadaan jam itu rusak atau tidak. Tapi ketika saya menggunakan tangga, saya merasa SHOCK dan berpikir apakah jam saya kuat tahan banting atau tidak dan ketika melihat keadaan jam tangan itu saya sudah memiliki ide lain untuk memperbaiki," paparnya.