Brilio.net - Singkatan saat berkirim pesan sering digunakan untuk mengobrol dengan teman melalui aplikasi di ponsel. Semisal LOL (Laugh Out Loud) kerap menggantikan frase 'tertawa ngakak' atau BRB (Be Right Back) untuk 'sebentar ya'. Tetapi, ada kalanya singkatan tersebut merupakan kode atau mengandung pesan seksual atau hal berbahaya lainnya.

Tapi bagi orangtua tenang saja. Kini ada aplikasi Bark. Aplikasi ini bisa dipakai di iOS dan Android, tersambung dengan lebih dari 20 aplikasi mengobrol dan media sosial untuk memantau kegiatan anak saat berinternet.

Bark mencoba menganalisis pesan-pesan yang diakses anak apakah mengandung konten seksual, obat-obatan terlarang atau bahkan percobaan bunuh diri. Pesan yang dianalisis Bark termasuk bahasa slang seperti '53X' (sex), 'KMS' (kill myself) atau 'LMIRL' (let's meet in real life).

Bark menganalisis 10 juta pesan dalam sebulan yang ditemukan di berbagai platform termasuk teks, surat elektronik, Instagram, Snapchat dan YouTube demikian seperti yang diberitakan laman Phone Arena, Senin (22/5).

Pimpinan Bark Brian Bason menyatakan pesan yang dibahas bergantung pada konteks untuk menentukan bahwa anak berada dalam bahaya. Contohnya, anak-anak yang menggunakan pesan KMS (kill myself) atau KYS (kill yourself) mungkin berarti percobaan bunuh diri. Tetapi bila mereka sedang mengobrol biasa, belum tentu bunuh diri, seperti dalam kalimat 'aku menjatuhkan makan siangku di bajuku, ingin KMS'.

Saat ini, Bark tersedia secara cuma-cuma untuk pemakaian sebulan. Setelah itu, aplikasi dapat digunakan seharga 9 dolar per bulan.