Brilio.net - Bukan rahasia lagi jika saat ini di Indonesia pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan industri kreatif begitu pesat. Sayangnya, di tengah kemajuan teknologi saat ini, tingkat penggunaan mesin Eletronic Data Capture (EDC) untuk transaksi pembayaran di kalangan UKM dan industri kreatif masih tergolong rendah.

Alasan inilah yang membuat PT Aiqqon Triarta Mas meluncurkan aplikasi mobile Aiqqon. Ini adalah platform agregasi pembayaran online yang cocok digunakan untuk bisnis UKM dan industri kreatif seperti pemilik usaha jasa, kuliner, make up artist, dan lainnya.

“Sekarang itu kan banyak pelaku UKM yang tak hanya bermain secara online, termasuk menggunakan sosial media, tapi mereka juga sebenarnya punya toko offline, cuma kecil. Jadi kita ingin mendorong mereka untuk lebih digital. Jadi ini istilahnya adalah teknologi offline rasa online,” ujar Founder Aiqqon Thomas Nugroho saat soft launching di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, hari ini, (15/07).

Aiqqon © 2019 brilio.net

Lebih lanjut Thomas menjelaskan, saat ini tercatat dari sekitar 63 juta UKM di Indonesia, hanya 10% saja yang menggunakan transaksi non tunai. Alasan masih rendahnya pengoperasian mesin EDC untuk pembayaran di tingkat pelaku UKM dikarenakan sulitnya proses pendaftaran dan verifikasi dari Bank.  

Karena itu peluncuran aplikasi ini sekaligus membantu mendorong para pelaku UKM dan industri kreatif untuk mulai mengadopsi pembayaran non tunai. Melalui platform Aiqqon, kini pemilik bisnis UKM bisa menerima pembayaran menggunakan kartu kredit hingga e-wallet tanpa harus memiliki mesin EDC. Saat soft launching, Aiqqon menggandeng Koperasi Karyawan BEI.

Saat ini Aiqqon masih fokus di Jakarta untuk menambah jumlah merchant, termasuk menambah jumlah pengguna untuk melakukan pembayaran pembelian jasa dan produk melalui aplikasi Aiqqon.

“Meski baru satu bulan beroperasi, jumlah pengguna yang mengunduh aplikasi ini cukup besar. Jumlah merchant memang masih di bawah seribu. Ada satu toko di Jakarta yang satu kali transaksi mencapai Rp86 juta untuk jasa desain interior,” lanjut Thomas.

Aiqqon © 2019 brilio.net Founder Aiqqon Thomas Nugroho

Penggunaan Aiqqon juga cukup sederhana. Pengguna tinggal memilih alat pembayaran mulai dari kartu kredit, kartu debit, hingga uang elektornik dari berbagai Bank Penerbit termasuk penyedia uang elektronik di Indonesia. Menariknya, proses tersebut dapat dilakukan tanpa investasi alat tambahan apapun, seperti mesin EDC dan proses due diligence yang menyulitkan. Cukup mengunduh aplikasi dan mendaftar secara online.

Prosesnya pun cukup mudah. Tinggal klik logo “Bayar” pada aplikasi dilanjutkan dengan Scan QR Code atau memasukkan 6 angka order ID yang diperoleh dari mitra ketika akan bertransaksi, dilanjutkan menambahkan metode pembayaran yang ingin digunakan.

“Diharapkan, dengan menggunakan aplikasi Aiqqon, UMKM dan industri kreatif di seluruh Indonesia dapat menerima pembayaran non-tunai dengan lebih mudah,” ujar Thomas.

Ya di era seperti sekarang, pelaku UMKM dan industri kreatif sudah saatnya lebih digital.