Brilio.net - Microsoft menilai sekitar 90 persen sekolah di Indonesia masih menggunakan perangkat lunak atau software ilegal. Fenomena ini menurutnya sangat memprihatinkan.

"Hal tersebut disebabkan oleh oknum penjual komputer nakal yang ingin meraup keuntungan pribadi," kata Direktur Marketing PT Infosis Teknologi Indonesia yang ditunjuk sebagai salah satu perwakilan resmi Microsoft Sunaryanto di Temanggung, Senin (1/2).

Menurut dia tingginya angka penggunaan perangkat lunak ilegal itu bukan karena sekolah yang enggan menggunakan layanan resmi. Namun, karena faktor ketidaktahuan sekolah terhadap pelanggaran imi.

Padahal, katanya hal itu dapat berpotensi merugikan banyak pihak. Microsoft merugi secara bisnis seiring munculnya penggunaan hak cipta liar dan dari sisi pemerintah dirugikan karena tidak mendapatkan pemasukan dari sektor pajak.

"Penggunaan software ilegal melanggar UU Nomor 28 tahun 2014 tentang Hak Guna. Selain itu, MUI juga telah mengeluarkan fatwa haram atas pembajakan hak cipta," ujarnya dilansir Antara.

Ia menuturkan apabila semua sekolah menggunakan perangkat resmi, sebenarnya banyak manfaat yang bisa diperoleh, antara lain mendapat aplikasi gratis tentang dunia pendidikan dengan jumlah cukup besar serta nama sekolah bersangkutan terdaftar secara resmi di Microsoft.

Kepala SMK Swdaya, Muhasyim menjelaskan kerja sama dengan Microsoft yang di mulai per 1 Februari 2016 memungkinkan seluruh perangkat komputer di sekolahnya yang jumlahnya mencapai 400 unit bakal menggunakan software secara legal dan berlisensi.

"Penggunaannya meliputi komputer dan laptop, baik yang berada di ruang praktik sekolah maupun milik para guru dan karyawan," ujarnya.

Ia berharap dengan lisensi tersebut nantinya semua lulusan dapat mengikuti perkembangan teknologi terbaru, apalagi seiring datangnya program Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang menuntut masing-masing orang memiliki keterampilan istimewa sesuai bidangnya.

Selain itu, katanya siswa dan guru juga dituntut untuk mengetahui perkembangan Microsoft dan dunia informatika agar ilmu yang diserap jauh lebih berkualitas.

"Melalui kerja sama ini, SMK Swadaya didaulat menjadi sekolah pertama di Jawa Tengah yang menggunakan perangkat Microsoft legal. Kami ingin membekali siswa sebelum terjun ke dunia kerja dengan sertifikasi, yakni Certiport Autorized Testing Centre (CACT). Jika berhasil lolos tes dengan materi bahasa Inggris bersifat instruksional, mereka mendapat sertifikat berlabel internasional yang diakui seluruh dunia," pungkasnya.