Brilio.net - Kesuksesan serial Squid Game di 90 negara, membuatnya memuncaki daftar 10 besar Netflix dalam beberapa pekan sejak penayangan perdananya pada 17 September 2021. Drama bertahan hidup distopia ini menampilkan cerita organisasi misterius yang menantang 456 pemain dari semua lapisan masyarakat yang mempunyai persoalan yang sama, persoalan keuangan. Semua peserta tersebut harus berhasil menyelesaikan semua permainan dan memenangkan total hadiah 45,6 miliar won atau sekitar Rp 562 miliar.

Dari kesuksesan serial Squid Game, apa yang didapatkan oleh Hwang Dong-hyuk? Baru-baru ini, sutradara tersebut diwawancarai oleh The Guardian terkait banyak hal tentang Squid Game. Dalam wawancara tersebut, Dong-hyuk menyatakan Netflix sebagai yang memproduksi serial tersebut memberinya sesuai dengan apa yang ditulis dikontrak dan tidak memberinya bonus lebih.

"Tapi aku punya cukup. Saya punya cukup untuk meletakkan makanan di atas meja. Dan sepertinya Netflix tidak memberi saya bonus. Netflix membayar saya sesuai dengan kontrak aslinya," kata Hwang Dong-hyuk seperti dilansir brilio.net dari The Guardian (26/10).

Seperti yang dilaporkan dalam wawancara tersebut, Squid Game menghabiskan biaya sebesar Rp 301 miliar dan berhasil ditonton oleh 142 juta rumah tangga dan meningkatkan jumlah pelanggan Netflix. Diperkirakan, total seluruh keuntungan tersebut sebesar Rp 12,6 triliun yang didapatkan oleh Netflix.

Hal ini tidak pernah Hwang Dong-hyuk perkirakan, apalagi serial Squid Game ini, ia kerjakan dengan kerja yang terlampau keras dan bahkan sampai harus kehilangan enam gigi.

"Itu menguras fisik, mental, dan emosional. Saya terus memiliki ide-ide baru dan merevisi episode saat kami syuting sehingga jumlah pekerjaan berlipat ganda," kata Hwang Dong-hyuk.

Squid Game lahir saat keluarga keluarga Hwang mengalami dampak krisis keuangan global yang melanda Korea Selatan pada 2009. Saat itu, ia mengalami kesulitan finansial dan hanya mengandalkan beberapa dana yang masih tersisa.

"Saya sangat kesulitan secara finansial karena ibu saya pensiun dari perusahaan tempat dia bekerja. Ada film yang sedang saya kerjakan, tetapi kami gagal mendapatkan dana. Jadi saya tidak bisa bekerja selama sekitar satu tahun. Kami harus mengambil pinjaman dari ibu saya, saya sendiri, dan nenek saya.”

Menghadapi kondisi tersebut, Hwang mencari bantuan ke kafe buku komik Seoul. "Saya membaca Battle Royal and Liar Game dan komik game survival lainnya. Saya berhubungan dengan orang-orang di dalamnya, yang sangat membutuhkan uang dan kesuksesan. Itu adalah titik terendah dalam hidup saya. Jika ada permainan bertahan hidup seperti ini dalam kenyataan, saya bertanya-tanya, apakah saya akan bergabung untuk menghasilkan uang bagi keluarga saya? Saya menyadari bahwa, karena saya adalah seorang pembuat film, saya dapat memberikan sentuhan saya sendiri pada cerita-cerita semacam ini, jadi saya memulai naskahnya."

Setelah Squid Game tayang, banyak orang merasa terhubung dengan apa yang dikisahkan dalam serial tersebut. Hwang Dong-hyuk menginginkan apa yang digarapnya beresonansi tidak hanya kepada orang Korea, tetapi juga kepada orang lain secara global. Sebab, baginya, "Kita hidup di dunia Squid Game."