Brilio.net - Squid Game dinilai sukses dan hampir semua orang di berbagai belahan dunia ikut membicarakan drama serial tentang permainan hidup dan mati tersebut. Serial ini berhasil mengajak para penonton untuk terlibat memainkan permainan anak Korea sekaligus menjadi penonton kekalahan para pemainnya.

Squid Game menjadi salah satu drama Korea yang berhasil meraih banyak penonton dan mencapai puncak teratas di Netflix. Sejak dirilis pada 17 September 2021, serial ini berhasil menjadi tontonan terpopuler nomor 1. Selain itu, di Korea Selatan sendiri, Squid Game berhasil meraih urutan kedua saat hari pertama tayang dan menduduki urutan teratas pada hari kedua.

Squid Game dinilai sukses berbagai sumber

foto: imdb.com

Bagi Hwang Dong-hyuk, pembuatan serial Squid Game membutuhkan waktu yang lama dan cukup menegangkan. Disinggung untuk apakah akan ada season 2, Dong-hyuk memberikan komentar bahwa ada persoalan yang menyelimuti dirinya.

Sejak ditulis pada 2008 dan selesai pada 2009, Squid Game butuh satu dekade lebih untuk kemudian bisa hadir dalam bentuk serial. Dong-hyuk merupakan sosok penyendiri dan ia mengaku bahwa tidak terlalu bisa bekerja dalam tim.

“Saya tidak hebat dalam kerja tim,” ungkap Dong-hyuk seperti dilansir brilio.net dari Variety.com, Senin (27/9). Selain itu, Dong-hyuk juga membutuhkan banyak orang.

"Jika saya akan merilis season 2, pastinya saya nggak melakukannya sendiri. Saya akan mempertimbangkan terkait penulis lain dan saya ingin melibatkan banyak sutradara berpengalaman," kata Dong-hyuk.

Dong-hyuk dikenal sebagai sutradara penyendiri yang sukses dengan beragam film maupun drama yang pernah digarapnya. Pada 2011, Dong-hyuk menulis sekaligus menyutradarai film "Silenced" yang mengisahkan kasus pelecehan seksual dan film aksi sejarah "The Fortress”. Kedua film ini sukses besar dan membawa nama Dong-hyuk sebagai sutradara yang layak diperhitungkan.

Squid Game dinilai sukses berbagai sumber

foto: imdb.com

Selain itu, Dong-hyuk juga menyinggung bagaimana serial Squid Game dianggap menjiplak ataupun terinspirasi berbagai film sebelumnya seperti Hunger Games, Battle Royale, atau seperti film Jepang As the Gods Will. Dong-hyuk menjawab dugaan tersebut santai saat ia mengalami sebuah peristiwa pada 2008, sebelum naskah Squid Game ditulisnya.

"Saya dengan bebas mengakui bahwa saya telah mendapat inspirasi besar dari komik dan animasi Jepang selama bertahun-tahun," katanya. “Ketika saya mulai, saya sendiri dalam kesulitan keuangan dan menghabiskan banyak waktu di kafe membaca komik termasuk 'Battle Royale' dan 'Liar Game.' Saya jadi bertanya-tanya bagaimana perasaan saya jika saya ikut serta dalam permainan itu sendiri. Tapi menurut saya permainannya terlalu rumit, dan untuk pekerjaan saya sendiri lebih fokus menggunakan permainan anak-anak," kata Dong-hyuk membeberkan.

Squid Game dinilai sukses berbagai sumber

foto: imdb.com

Permainan dan karakter yang sederhana, menurut Dong-hyuk, membuat serial garapannya ini sukses besar di luar negeri. Selain itu, Dong-hyuk juga mengangkat persoalan yang banyak dialami oleh semua orang di seluruh dunia.

“Saya ingin menulis sebuah cerita yang merupakan alegori atau fabel tentang masyarakat kapitalis modern, sesuatu yang menggambarkan persaingan yang ekstrem, seperti persaingan hidup yang ekstrem. Tapi saya ingin menggunakan jenis karakter yang kita semua temui di kehidupan nyata,” ungkap Dong-hyuk.