Brilio.net - Platform Securities Crowdfunding Bizhare resmi bekerja sama dengan Adhya Group, grup usaha yang bergerak melalui 5 pilar bisnis. Nah dalam kerjasama ini Bizhare akan menjadi platform untuk pendanaan proyek tiga film terbaru garapan Adhya Pictures yakni Gampang Cuan (Drama/Komedi), Romeo Ingkar Janji (Drama/ Romance) dan Tokyo Medley (Drama/ Romance/ Life).

Sebelumnya Adhya Group bersama Kathanika Pictures telah merilis berbagai film layar lebar seperti Gatotkaca, Death Knot, Keluarga Cemara 2, Ben & Jody, hingga Mencuri Raden Saleh.

Dengan kerjasama Bizhare dan Adhya Group ini diharapkan masyarakat dapat berkontribusi langsung dalam perkembangan industri perfilman Indonesia.

“Bizhare sangat bangga menjadi platform Securities Crowdfunding pertama di Indonesia yang akan mewadahi pendanaan industri perfilman Indonesia melalui skema urun dana melalui kerjasama dengan Adhya Group ini,” ungkap CEO Bizhare Heinrich Vincent baru-baru ini di Jakarta.

Kerjasama ini didorong perkembangan industri perfilman Indonesia yang sangat pesat. Di mana dalam beberapa tahun terakhir para sineas Tanah Air sukses melahirkan film-film berkualitas.

“Hal ini dibuktikan dengan antusias masyarakat yang semakin besar untuk menyaksikan film Tanah Air hingga mencapai angka lebih dari jutaan penonton” lanjut Vincent.

Bizhare menargetkan pendanaan untuk proyek film dan entertainment Adhya Group di tahun 2023 mencapai lebih dari Rp100 miliar. Nggak heran jika kolaborasi ini mendapat dukungan penuh dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia.

Skema ini merupakan sebuah inovasi baru untuk berkontribusi langsung penyelesaian isu pendanaan produksi film melalui crowdfunding untuk sektor perfilman dan entertainment. Hal ini juga mempermudah pelaku industri mendapatkan investor untuk berkarya.

“Kolaborasi dan sinergi dengan industri securities crowdfunding akan mendukung perkembangan industri perfilman dan industri kreatif Indonesia dalam pendanaan untuk memproduksi karya yang semakin berkualitas,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia, Sandiaga Uno.

Sementara Ricky Wijaya selaku CEO Adhya Group melihat potensi anak bangsa terutama di bidang perfilman yang membuat pihaknya memberikan dukungan.

“Kita sudah mulai kembali pulih dari pandemi. Produksi film kembali berjalan. Kedepan tidak hanya berhenti di industri perfilman saja, tidak menutup kemungkinan kita bisa investasi di pilar bisnis lainnya,” tutup Ricky.