Brilio.net - Film Suicide Squad sudah rilis di Indonesia pada Rabu (3/8). Pecinta DC Comic berbondong-ondong menyerbu bioskop untuk menyaksikan aksi gila penyelamatan negeri ala sekumpulan bad guy bernama Task Force X ini. Film ini terasa berbeda dengan garapan DC Comic lainnya. Bisa dibilang ini adalah film DC rasa Marvel karena menyelipkan jokes di beberapa adegan.

Sebelumnya, pada Senin pekan lalu di Teater Beacon telah dilangsungkan penayangan perdana film garapan David Ayer ini. Para penikmat film yang telah menyaksikannya memberikan komentar. Satu per satu review hadir. Inilah beberapa tanggapan awal untuk film yang dibintangi Willl Smith, Jared Leto, Margot Robbie, Jai Courtney, serta Joel Kinnaman ini. Dirilis brilio,net dari screen rant pada Jumat (5/8).

1. Chris Nashawaty - Entertainment Weekly

suicide review  © 2016 brilio.net



"Penulis sekaligus sutradara David Ayer terampil menyiapkan film, memperkenalkan masing-masing orang gila dengan ciamik. Tapi misi mereka ... agaknya sedikit gagal. Untuk DC, yang menampilkan Batman v Superman pada musim semi lalu, Suicide Squad merupakan langkah yang terlalu kecil untuk maju ke depan. Tapi itu bisa menjadi lompatan besar,"

2. Joshua Yehl - IGN

suicide review  © 2016 brilio.net



"Suicide Squad punya rasa yang benar-benar berbeda dari Batman v Superman. Ini tentang subversif, lucu dan stylish, dan itu berhasil besar selama aksi awal. Tapi kemudian film berubah menjadi sesuatu yang mudah diprediksi dan tidak menarik. Lesu, terdapat banyak adegan klise dan alur yang kurang berarti, membuatmu bertanya-tanya di mana semua hal membingungkan ini mengarah," (Poinnya) 5,9/10.

3. Drew McWeeny - HitFix

suicide review  © 2016 brilio.net



"Ketika Suicide Squad berjalan dengan benar, saya sangat menyukainya, dan cukup banyak yang saya suka darinya. Ini tidak akan memberikan pukulan knockout yang menentukan akhir persaingan DC/Marvel yang tampaknya fans beratnya inginkan, tapi ini tidak akan terjadi. Apa yang dilakukan DC adalah membuat sebuah kasus untuk menampakkan betapa menyenangkannya alam semesta ini ketika karakter-karakternya merangkul sepenuhnya dan ketika pembuat film tampaknya senang dengan kesempatan yang diberikan oleh karakter-karakter. Banyak pembuat film superhero berjuang untuk membuat kita menyukai pahlawan yang mereka buat bahkan setengah dari kita akhirnya menyukai penjahat di film ini, dan itu adalah trik yang cukup cerdik, salah satu yang saya duga adalah penonton akan sedikit menikmati (film ini)".

4. Richard Lawson - Vanity Fair

suicide review  © 2016 brilio.net





"Suicide Squad sungguh buruk. Buruk lagi tidak menyenangkan. Tidak dapat ditukarkan buruknya. Bukan jenis buruk yang merupakan hasil ketidakberuntungan dari seniman terhormat yang berjuang untuk sesuatu yang ambisius. Suicide Squad hanya buruk. Itu jelek dan membosankan, kombinasi beracun yang maksudnya film yang sangat memuja kekerasan bahkan tidak memiliki pemantik yang menarik dari kejahatan atau ketabuan. Ini hanya tugas membosankan mendalami kejantanan yang sebenarnya lembek, tak berbentuk, editan payah yang menambahkan beberapa seksisme agak mengerikan dan bahkan kecurigaan terhadap rasisme, di waktu buruk begitu mendewakan senjata. Tapi, mungkin terburuk dari semua, Suicide Squad akhirnya terlalu jelek dan mudah dilupakan bahkan masuk daftar (film) memuakkan".

5. Chris Evangelista - CutPrintFilm

suicide review  © 2016 brilio.net



"Suicide Squad sungguh aneh. Ini merupakan jenis aneh yang menarik: dibanjiri ilmu hitam, monster bola mata lengket, dan melarikan diri dari perangkat peledak leher seperti (film) Escape from New York. Ini memiliki potensi besar untuk menjadi konyol, memasukkan pop-art dari film aksi dalam (film) Guardians of the Galaxy. Atau mungkin bisa menjadi sesuatu yang lebih suram-sebuah drama karakter tentang orang-orang yang melakukan hal-hal buruk tiba-tiba belajar untuk berbuat baik. Atau, ternyata, itu bisa saja menjadi alasan untuk memiliki sekelompok aktor berkostum pengembara, menembak senapan dan lelucon yang datar. Ayer telah membangun monumental kekacauan di sini-film begitu sembarangan yang terkesan bahwa itu diedit menggunakan blender pada pengaturan "ice crush","

Kalau komentarmu gimana?