Brilio.net - Kesuksesan film Dilan 1990 dan juga Dilan 1991 membuat publik heboh. Banyak masyarakat yang menyoroti berbagai adegan di kedua film garapan rumah produksi Max Pictures itu. Tak heran, jika banyak warganet juga ikut membuat parodi dari film yang diangkat dari novel Pidi Baiq itu.

Tak hanya masyarakat umum, perusahaan besar pun turut memanfaatkan momen Dilan dan Milea ini sebagai ajang promosi. Seperti yang terjadi pada salah satu iklan e-commerce yang memelesetkan adegan film Dilan. Meski tidak memakai nama asli Dilan dan Milea, namun semua orang tahu jika iklan tersebut terinspirasi dari film Dilan.

Produser Max Pictures, Ody Mulya Hidayat, akhirnya memprotes iklan e-commerce itu dan memberikan surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf untuk melindungi hak cipta film itu.

protes dilan dipelesetkan instagram

foto: istimewa


"Iklan itu merugikan kami sebagai pemilik hak cipta Dilan 1991. Kami hanya ingin minta perlindungan dari negara saja, karena kami berkarya tulus, dan kaget saat menemukan iklan ini," tutur Ody saat ditemui di Allegro Karaoke, Epicentrum Walk, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (12/3).

Dilansir brilio.net dari liputan6.com, Ody juga menuturkan bahwa ia cukup merasa terganggu dengan adanya iklan tersebut, mengingat iklan itu merupakan produk komersial.

"Sejauh ini kami belum berkomunikasi dengan pihak mereka. Tapi ini sangat mengganggu. Saya tak ada masalah selama tidak dikomersilkan," ujar Ody Mulya.

protes dilan dipelesetkan instagram

foto: Instagram/@odymulyahidayat


Produser film yang dibintangi Iqbaal Ramadhan dan Vanesha Prescilla itu juga mengungkapkan sebentar lagi ia akan bertemu dengan Kepala Badan Ekonomi Kreatif. "Semoga Bekraf melindungi karya dan hak cipta kami. Saya akan segera bertemu Pak Triawan Munaf," ujar Ody Mulya Hidayat.

Sebelum bertemu dengan Triawan Munaf, Ody juga sempat menunjukkan surat terbuka yang ia tulis untuk Presiden Jokowi dan Kepala Bekraf.

"Yang terhormat Bapak Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia, dan Bapak Triawan Munaf, Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf),

Dalam tiga minggu terakhir telah beredar sebuah video iklan Shopee berjudul Dilon 2019. Pada video tersebut terdapat sangat banyak kemiripan dengan atribut khas dari seri film Dilan, yang bagian keduanya (berjudul Dilan 1991) sekarang masih ditayangkan di bioskop Tanah Air.

Bahkan sampai bentuk font yang digunakan untuk penulisan judul dalam video iklan tersebut juga sangat mirip dengan yang digunakan pada seri film Dilan.

Dari mata awam pun, dapat jelas menghubungkan atribut khas pada video iklan Dilon 2019 adalah didasarkan pada seri film Dilan.

Sebagai pemilik sah dari Hak Cipta atas seri film Dilan, kami Max Pictures hendak meminta perlindungan akan Hak Cipta tersebut terhadap penggunaan oleh pihak-pihak yang tidak berwenang, seperti yang telah dilakukan oleh Shopee.

Adapun pemakaian atribut khas yang sangat mirip tersebut dilakukan tanpa izin atau persetujuan dari Max Pictures.

Kami sangat menyayangkan bahwa perusahaan internasional sekelas Shopee yang dapat mengontrak grup KPop ternama, memilih untuk tidak menghargai Hak Cipta anak bangsa Indonesia sebagai materi iklannya.

Untuk itu kami menghimbau agar Shopee ditindak tegas agar tidak memberi peluang kepada kejadian sejenis ini supaya tidak terulang kembali di Indonesia.

PT Max Kreatif Internasional," tulis Ody dilansir dari liputan6.com.