Brilio.net - Buat kamu penggemar musik rock pasti sudah nggak asing lagi dengan grup band rock Queen. Band asal Inggris yang digawangi Freddie Mercury ini menjadi salah satu band rock legendaris dunia yang nama dan musiknya masih terus menjadi perbincangan banyak orang hingga kini.

Sudah banyak judul lagu karya Queen yang terus menjadi inspirasi para musisi lain dalam bermusik. Sebut saja "We Are The Champions", "I Want To Break Free", "We Will Rock You" dan tentunya lagu "Bohemian Rhapsody."

Tak mengherankan jika kini kejayaan band yang terbentuk pada tahun 1970 itu diangkat ke dalam sebuah film layar lebar. Film biopik yang bertajuk 'Bohemian Rhapsody' ini mengambil fokus mengenai band Queen, khususnya sang vokalis hingga penampilan bersejarah mereka di Stadion Wembley dalam konser Live Aid pada tahun 1985.

Premiere film ini sudah berlangsung pada Rabu (24/10) kemarin di Inggris dan akan tayang di Indonesia pada 31 Oktober 2018 mendatang. Nah sebelum menyaksikan kembali kejayaan Queen di layar lebar, yuk simak 6 fakta film biopik Bohemian Rhapsody yang dirangkum brilio.net dari berbagai sumber, Sabtu (27/10).

1. Proses pembuatan film memakan waktu 10 tahun.

 

Bohemian Rhapsody menceritakan perjalanan band Queen dari formasi awal yang terbentuk pada tahun 1970 hingga konser paling terkenal yaitu Live Aid Concert pada tahun 1985 yang juga menjadi pusat cerita dari film.

Nah ternyata, pembuatan film tentang perjalanan grup band bergenre rock ini memakan waktu hingga 10 tahun sebelum akhirnya berhasil diangkat ke layar lebar. Banyak kendala yang membuat film ini selalu tertunda pembuatannya. Mulai dari masalah dengan sutradara, aktor dan masih banyak lagi.

 

2. Aktor Sacha Baron Cohen hampir memerankan tokoh Freddie Mercury.

Bohemian Rhapsody © 2018 Istimewa

foto: globalnews.ca

Musisi legenda Freddie Mercury yang juga vokalis dari band Queen dalam film ini diperankan oleh aktor keturunan Mesir, Rami Malek. Namun sebelum diperankan oleh Rami, tokoh yang sangat ikonik ini asalnya akan dimainkan oleh aktor Inggris Sacha Baron Cohen.

Sacha sebenarnya menjadi pilihan utama yang akan memerankan Freddie Mercury. Akan tetapi ada beberapa hal yang membuatnya harus mundur dari peran tersebut.

 

3. Diproduseri Robert De Niro dan mantan manajer Queen.

Bohemian Rhapsody © 2018 Istimewa

foto: dbknews.com

Keempat anggota band Queen masing-masing diperankan oleh Rami Malek (Freddie Mercury/Vokalis), Gwilym Lee (Bryan May/Gitaris), Ben Hardy (Roger Taylor/Drummer) dan Joe Mazello (John Deacon/Bassist).

Selain keempat tokoh utama itu, ternyata aktor kawakan Hollywood, Robert De Niro juga ikut serta dalam pembuatan film tersebut. Hanya saja kali ini ia berada di belakang layar sebagai produser. Mantan manajer Queen, Jim Beach, turut pula memproduseri film ini.

 

4. Rami Malek menjadi kandidat kuat penerima Piala Oscar.

Bohemian Rhapsody © 2018 Istimewa

foto: variety.com

Bukan hal mudah untuk memerankan tokoh ikonik seperti Freddie Mercury. Hal itu juga diungkapkan langsung oleh Rami Malek. Di mana untuk menjadi Freddie Mercury, dirinya memerlukan usaha keras. Tak hanya menghabiskan berpuluh-puluh jam dengan konstum, Rami bahkan membutuhkan pelatih gerak yang melatihnya gestur-gestur Mercury secara mendetail.

Berkat usaha kerasnya itu, tak heran jika Rami Malek menjadi salah satu kandidat terkuat penerima Piala Oscar di ajang Academy Awards. Hal ini juga melihat dari sejarah sebelum-sebelumnya, dimana sederet bintang Hollywood diketahui menyabet Piala Oscar setelah memerankan tokoh seniman, khususnya musisi. Seperti aktor Jamie Foxx yang memerankan musisi soul Ray Charler di film Ray (2004) dan masih banyak lagi.


5. Sang sutradara, Bryan Singer dipecat di akhir produksi.

Bohemian Rhapsody © 2018 Istimewa

foto: vanityfair.fr

Nama Bryan Singer dalam dunia perfilman memang tidak perlu diragukan lagi. Sederet film superhero X-Men dan film fenomenal The Usual Suspects (1995) merupakan sebagian hasil karyanya yang sukses.

Tak heran jika ia jjuga dipercaya untuk menjadi sutradara film Bohemian Rhapsody. Namun sayangnya, pada akhir proses produksi film ini atau tepatnya sekitar bulan Desember 2017, Bryan dipecat oleh 20th Century Fox. Posisinya pun digantikan oleh Dexter Fletcher.

Bukan tanpa alasan, pemecatan Bryan rupanya karena ia tidak hadir dalam lokasi syuting di London. PIhak 20th Century Fox menyebut tindakannya itu sebagai tindakan tidak profesional karena ia tidak hadir tanpa izin. Akan tetapi, Bryan membela diri dan menyebut bahwa rumah produksi lah yang tidak memberinya izin untuk tidak hadir karena ia sedang sakit parah.


6. Membuat replika panggung konser Live Aid yang sama persis.

Bohemian Rhapsody © 2018 Istimewa

foto: ultimateclassicrock.com

Seperti yang sudah disebutkan, film Bohemian Rhapsody memusatkan ceritanya pada konser Live Aid yang merupakan konser musik yang bertujuan menggalang dana sosial bagi bencana kelaparan di Ethiopia.

Queen Live Aid Concert yang digelar pada tanggal 13 Juli 1985 dan bertempat di Wembley Stadium London itu bahkan tercatat dalam sejarah sebagai konser siaran langsung televisi terbesar di dunia sepanjang masa.

Untuk mengembalikan suasana konser Queen paling fenomenal itu film Bohemian Rhapsody tidak mau setengah-setengah. Dalam film ini mereka bahkan membuat replika panggung yang sama persis dengan konser Live Aid pada tahun 1985.