Brilio.net - Semua orang tahu dengan "Captain America: Civil War" yang rilis tahun 2016. Animo masyarakat yang begitu tinggi dapat dirasakan para para penggemar superhero marvel mengingat Civil War adalah soal pertempuran antara Captain America dan Iron Man. Pecinta kebebasan sudah pasti ada di sudut sang kapten. Sementara pendukung keteraturan dan ketertiban para hero perihal manajemen kekuatannya sudah pasti akan berada di sisi Ironman.

Mungkin bagi pembaca komik DC sudah tahu mengenai Injustice. Sebuah komik yang merupakan adaptasi game Fighting tokoh DC ini diumumkan terbitnya pada 5 Oktober 2012 pada EB game expo dan edisi pertamanya rilis pada 15 Januari, 2013. Sama seperti Civil War, Injustice dalam komiknya merupakan sebuah cerita yang menitikberatkan pada perselihan tokoh-tokoh ikonik, Superman dan Batman.

Cerita berawal dari Louis Lane, istri Superman, yang sedang hamil diculik Joker dan Harley Queen. Superman yang mengetahui kejadian itu pun bergegas menyelamatkan istrinya.

Namun, Superman terkena gas beracun racikan Scarecrow yang mengakibatkan halusinasi. Efeknya, Superman melihat istrinya yang terkulai lemah sebagai Doomsday, musuh bebuyutanya. Superman pun langsung melempar istrinya yang dikira Doomsday itu ke luar angkasa hingga mati.

Superman baru menyadari tindakannya yang keliru itu ketika efek gas berangsur hilang. Superman pun langsung bergegas membunuh Joker. 

Tak berhenti di situ, Superman juga menyalahkan Batman yang terlalu bersikap lembek terhadap Joker. Di sinilah pertentangan dimulai. Batman tidak setuju dengan cara Superman menegakkan kebenaran dengan tangan besi.

Seperti halnya Civil War, pertentangan antar dua kubu pun tak terelakkan. Berikut brilio.net himpun dari readcomic.to, Sabtu (28/7) tentang alasan mengapa injustice layak difilmkan seperti halnya Civil War.

1. Banyak karakter penting terbunuh.

injustice Istimewa

foto: denofgeek.com

Sebut saja Captain Atom, Martian Manhunter, Green Arrow, Huntress, Robin (Dick Grayson), Shazam. Nampaknya memang di Universe ini, Tom Wrayton dan Brian Brucellato sebagai penulis berani untuk membiarkan beberapa karakter terbunuh yang kebanyakan dari pihak Batman.

2. Hampir semua hero dan villain DC Universe terlibat.

injustice Istimewa

foto: comicnewbies.com

Dari luar angkasa seperti Green Lantern Corp, Yellow Lantern hingga Red Lantern di Injustice 2. Tidak ketinggalan para penyihir seperti Constantin, Zatanna, dan Madam Xanadu. Black Adam yang menguasai Khandaq, League of Assasin pimpinan Ra's al-Ghul, Bane, Killer Crocs, Harley Quinn serta rakyat atlantis pun dibuat pusing oleh perang semesta ini.

3. Batman vs Superman yang sesungguhnya.

injustice Istimewa

foto: readcomiconline.to

Jika kamu menonton Dawn of Justice, dan bilang itu keren, tampaknya kamu akan suka dengan Injustice. Pertentangan antara Batman dan Superman ini dimulai tahun 2013 pada komik pertamanya hingga 2018 sekarang di Injustice 2.

4. Perang ideologi.

injustice Istimewa

foto: comicnewbies.com

Injustice bukan hanya soal pertempuran fisik, tapi juga pertempuran pemikiran Superman dengan Batman. Superman berpikir bahwa semua penjahat pantas mati, sedangkan Batman beranggapan, menegakkan kebenaran dengan membunuh adalah pantangan.

5. Para dewa pun terlibat.

injustice Istimewa

foto: dc.wikia.com

Nama-nama seperti Zeus dan para dewa Olympus juga terseret dalam perang semesta ini. Belum lagi raja Iblis Trigon yang merupakan ayah dari Raven melawan Spectre.

6. Alur yang kompleks.

injustice Istimewa

foto: ign.com

Karakter Dr Fate yang mampu pindah dimensi dengan membawa Black Canary dan Green Arrow. Dua tokoh ini pun kemudian bertemu dan dibawa lagi ke dimensi dimana Superman berkuasa untuk mencegah kekuasaan Superman. Bahkan Superman dari dimensi lain pun dipanggil untuk melawan Superman.

 

(mgg/hendra noor)