Brilio.net - Masa tua bahagia dan berkecukupan adalah impian banyak orang. Namun, tak dapat dipungkiri, ada sosok-sosok berusia senja yang belum beruntung menjalani kehidupan demikian. Meski begitu, sosok-sosok tersebut justru menjadi bahan renungan dan bisa menjadi jalan melakukan kebaikan bagi orang lain.

Seperti kisah seorang wanita tua asal Ponorogo ini. Kisahnya dibagikan oleh pengguna Facebook Haifa Hawariztie, Sabtu (14/10). Wanita tua bernama Sri tersebut buta dan hidup sendiri di sebuah rumah yang hanya bisa dilewati melalui lorong selebar 30 cm saja. Menurut keterangan yang ditulis, itu pun masih melewati dapur tetangganya.

Berikut isi unggahan Haifa Hawariztie yang menyita rasa prihatin warganet, sebagaimana dilansir brilio.net dari laman Facebook Haifa Hawariztie, Minggu (15/10).

Jatim monggo eratkan tangan
Gugah hati yg mati
Sebaik baik insan adalah yg bermanfaat buat sesama
BU SRI,, YANG BUTA DAN SENDIRIAN ITU,,RUMAHNYA TERJEPIT DIANTARA BANGUNAN DISAMPINGNYA,,.
RUMAH SEUKURAN,,,2X4 ITU,,,HANYA TERDAPAT LORONG SEMPIT,,SELEBAR 30 CM..UNTUK SARANA MASUK,,.
Sepertinya terlalu sulit dan dan banyak kalimat untuk bisa menggambarkan kondisi Bu Sri, yang sebenarnya hidup di kawasan tengah kota Ponorogo ini.

Karena untuk sekedar menemukan bahkan bisa masuk kerumahnya saja nyaris tidak bisa.
Jalan menuju rumahnya telah tertutup dari semua sisi.
Hanya tersisa lorong gang kecil selebar 30cm saja, diantara celah bangunan rumah.
Itupun hanya satu jalar saja dan harus melewati dapur_rumah tetangganya.
Rumah yang ia tinggali juga tak kalah sempit.
Hanya berukuran sekitar 2X4 meter saja.
Ruangan sesempit itu sudah merupakan ruang tidur, duduk, masak, dan kamar mandi/wc, yang menjadi satu ruangan.
Tak ada perabot lainnya kecuali amben sebagai tempat tidur dan duduknya.
Bu Sri yang buta dan belum pernah menikah
ini hanya hidup sendirian saja dirumahnya di Jl.Argopuro gg.1 kel.Bangunsari rt 04 rw 01 kec.Ponorogo kab.Ponorogo.
Untuk hidup makan dan minum kesehariannya diberi oleh tetangganya.

Salam Solidarity #KDAR
( Menyapa Dhuafa Dengan Cinta )

Bu Sri Ponorogo Facebook/@haifah.rizal

foto: Facebook/@haifah.rizal

Unggahan tersebut disertai beberapa foto yang menunjukkan kondisi lorong dan isi tempat tinggal wanita yang disapa Bu Sri tersebut.

1. Bisa kamu bayangkan kamu melewati lorong ini, guys?

Bu Sri Ponorogo Facebook/@haifah.rizal



2. Orang harus berjalan miring untuk melewatinya.

Bu Sri Ponorogo Facebook/@haifah.rizal



3. Inilah sosok Bu Sri.

Bu Sri Ponorogo Facebook/@haifah.rizal



4. Kondisi tempat tinggal Bu Sri.

Bu Sri Ponorogo Facebook/@haifah.rizal

Unggahan tersebut langsung mendapat banyak komentar. Berikut beberapa di antaranya.

"Duuhh kasihan si nenek Smg sllu diberi kesehatan...," ujar pemilik akun Facebook Vida Liz.

"... mungkin ada yang bisa menghub pemda setempat," tulis akun Alvinda Firdaus.

"Amin, smoga nenek itu diberi pjg umur, dan dilancarkan rezekiynya," sambung pemilik akun Nadia Nadia.

Bukan hanya mendapat komentar seperti di atas, kisah Bu Sri ini juga diunggah oleh pengguna Facebook lain, Judy Houyai Judy Houyai. Bahkan sudah menuai 7.000 lebih komentar dan 9.000 kali lebih dibagikan saat artikel ini dibuat.

Pengguna akun Facebook lain, Aria Luqita juga membagikan informasi di atas ke grup PAGUMA (Paguyuban Madiun), yang juga mendapat respons prihatin dari warganet.

Sementara itu, berikut ini adalah informasi dari pengguna Facebook Haifa Hawariztie untuk penyaluran dana bantuan untuk Bu Sri.

No. Rek BRI cabang Ponorogo 0070-01-026727-53-0
Atas nama Detasement Search and Rescue Tanggap Tangkas Tangguh

Fendi Sukatmanto
Jl Dieng 48 RT.02/RW.08
Kel. Bangunsari, Kec Kota
Kab. Ponorogo, Jatim 63419
No Telpon +6285749254818