Brilio.net - Sudah menjadi kewajiban seorang perempuan dalam merawat area intim kewanitaan. Area tersebut merupakan salah satu bagian yang sensitif dan membutuhkan perawatan intensif.

Maka sudah menjadi hal lumrah bagi setiap perempuan untuk menjaganya. Hal tersebut juga dilakukan oleh seorang perempuan bernama Dana Sedgewick.

Ibu dari tiga anak ini terbiasa melakukan perawatan pada bagian intim kewanitaan dengan rajin mencukur rambut di kemaluannya. Namun hal berbeda terjadi pertengahan tahun 2012.

Tak seperti biasanya, area yang usai dicukur muncul ruam kemerahan. Akan tetapi, Dana memilih tak merisaukannya. Ia tetap mencukur area kemaluannya secara rutin.

cukur jadi tragis © 2017 brilio.net foto: viral4real.com

Ternyata munculnya ruam merah di kulitnya terjadi tidak sekali. Demi memiliki kulit yang lebih bersih, ia juga mencukur rambut di bagian kakinya. Ruam merah pun kembali muncul pada bekas cukurannya. Karena semakin parah dan menjadi sebuah luka, Dana pun mulai merasa was-was.

cukur jadi tragis © 2017 brilio.net foto: viral4real.com

Sang dokter menyebutkan, jerawat dan ruam merah di kulit menjelma menjadi bakteri necrotizing fasciitis. Bakteri tersebut merupakan bakteri pemakan daging. Lambat laun, bakteri ini menjalar ke permukaan kulit dan memakan daging. Bakteri tersebut muncul akibat infeksi dari luka atau goresan usai mencukur.

cukur jadi tragis © 2017 brilio.net foto: viral4real.com

Usai penjelasan dari sang dokter, Dana menyadari penyebab lukanya menjadi parah. Sebelum mencukur, terdapat jerawat di bagian kewanitaannya. Tak pikir panjang, ia memangkas rambut kemaluan yang ada jerawatnya. Ternyata, jerawat yang tergores alat cukur ini berubah menjadi luka dan infeksi.

cukur jadi tragis © 2017 brilio.net foto: viral4real.com

Kini luka akibat bakteri necrotizing fasciitis semakin melebar hingga kedua kakinya. Karena luka tersebut, perempuan berusia 44 tahun ini hampir kehilangan nyawanya. Ia pun menjalani operasi untuk menghilangkan bakteri berbahaya di tubuhnya.

Usai dioperasi, kedua kakinya dibungkus perban. Dana merasa menyesal telah mengabaikan hal kecil yang ternyata penting. Kondisi mentalnya pun sempat drop, namun suami dan ketiga anaknya selalu memberi dukungan penuh untuk kesembuhannya.