Brilio.net - Saat ini, orang semakin gencar menjalankan gaya hidup sehat. Bukan hanya menjalankan olahraga, namun juga melakoni diet. Belakangan ini muncul banyak jenis, ada diet keto, diet karbo, dan masih banyak lagi. Nah yang terbaru adalah diet water fasting.

Seperti namanya, water fasting artinya puasa air. Jadi para pelaku diet ini tidak boleh makan sama sekali, satu-satunya yang boleh dikonsumsi hanyalah air. Diet ini memang kontroversial sekali karena dianggap jenis diet yang sangat ekstrim. Dan benar saja, diet ini memang sangat berbahaya, bagi tubuh yang tidak siap.

Konsumsi air memang bagus untuk kesehatan, kalau berlebihan pun akan berbahaya. Diet baru ini membawa kamu sampai pada titik di mana berbatasan dengan kelaparan. Bahkan terburuknya dapat menyebabkan hiponatremia atau yang dikenal dengan keracunan air.

Kondisi ini terjadi ketika kadar garam dalam aliran darah menjadi sangat rendah. Faktor utamanya adalah karena overhidrasi. Sehingga kadar elektrolit tubuh turun terlalu rendah dengan sangat cepat, dan bisa berakibat fatal.

Hal inilah yang dialami oleh seorang perempuan berusia 40 tahun di Israel. Dia bahkan didiagnosis mengalami kerusakan otak permanen setelah hanya bertahan hidup hanya dengan jus buah dan air selama tiga minggu.

Brilio.net melansir dari laman Mirror, Kamis (4/4) perempuan tersebut sedang menjalani diet yang direkomendasikan oleh terapisnya. Namun justru hal tersebut merusak tubuhnya.

Perempuan tersebut mengalami ketidakseimbangan garam di otaknya. Perempuan tersebut sedang dirawat dan dalam pengawasan petugas medis di rumah sakit Tel Aviv, Israel.

Dokter merasa khawatir kerusakan otaknya mungkin tidak dapat disembuhkan. Berat perempuan tersebut pun anjlok hingga kurang dari 40 kilo. Hiponatremia ini memang paling sering terjadi pada orang yang minum terlalu banyak air, biasanya bertujuan untuk diet detoks yang ekstrem.