Brilio.net - Seorang pria asal Mumbai, India menggugat orangtuanya ke pengadilan. Tak biasa, pria bernama Raphael Samuel tersebut menggugat orangtuanya lantaran ia berpendapat bahwa orangtuanya telah melahirkan ia tanpa persetujuannya. Menurut pria 27 tahun tersebut, dirinya meyakini bahwa melahirkan anak yang tidak diinginkan dan membuatnya melewati berbagai kesulitan dalam hidup adalah hal yang salah.

Anak yang tidak diinginkan tersebut adalah mereka yang dilahirkan sebagai akibat dari seks bebas. Menurut Raphael, orangtua melakukan seks bukan karena menginginkan kehadiran seorang anak, tetapi hanya untuk memenuhi kesenangan mereka. Dirinya bahkan mengibaratkan kasus orangtua yang melahirkan anak hasil dari seks bebas seperti pelaku perbudakan dan penculikan anak.

Opini Raphael ini tak pelak mengundang perhatian dari kalangan muda di India. Pasalnya, banyak anak muda di India yang menolak tekanan sosial yang mengharuskan mereka untuk memiliki anak. Sementara itu, Raphael sendiri kerap menggagas propaganda anti-natalis melalui akun Facebook pribadinya.

anak menggugat ortu © 2019 berbagai sumber

foto: dailymail.co.uk


Kendati demikian, Raphael sendiri mengaku bahwa dirinya menyayangi orangtuanya. Namun, ia tidak bisa menerima bahwa ia harus menjalani berbagai rintangan dalam hidup, apalagi saat dirinya tidak pernah diinginkan kehadirannya.

"Saya mencintai orang tua saya, dan kami memiliki hubungan yang baik, tetapi mereka memiliki saya karena kegembiraan dan kesenangan mereka," ujar Raphael seperti dikutip brilio.net dari dailymail.co.uk, Jumat (8/2).

Raphael melanjutkan, "Hidupku luar biasa, tetapi aku tidak mengerti mengapa aku harus menjalani kehidupan dan melalui pergolakan mulai dari sekolah, hingga menemukan karier, padahal mereka tidak menginginkan aku ada," ungkapnya.

anak menggugat ortu © 2019 berbagai sumber

foto: dailymail.co.uk


Sementara itu, orangtua Raphael yang berprofesi sebagai pengacara, Kavita Karnad Samuel, ternyata tidak marah. Ibunya itu justru mengaku kagum dengan keberanian anaknya. Dirinya juga mengungkapkan bahwa ia akan dengan senang hati mengaku salah jika anaknya bisa memberikan penjelasan secara rasional tentang bagaimana mereka bisa meminta persetujuannya sebelum kelahirannya.

"Saya mengagumi keberanian putra saya yang ingin membawa orangtuanya ke pengadilan, mengetahui bahwa kami berdua adalah pengacara," ungkap Kavita.

Dirinya juga merasa senang bahwa sang anak tumbuh menjadi pemuda yang berani, dan memiliki pemikiran yang mandiri serta ia yakin dapat menemukan jalan menuju kebahagiaannya.

"Jika Raphael bisa memberikan penjelasan yang rasional tentang bagaimana kita bisa meminta izin untuk dilahirkan, saya akan menerima kesalahan saya," tambah sang ibu.