Brilio.net - Ketika mengidap sebuah penyakit kronis dan mendapat vonis hidup tak lama. Kecenderungan orang akan mengalami tekanan hidup. Mereka secara tak langsung merasa merasa stres dan takut. Kendati demikian, tak sedikit pula yang menerima dengan ikhlas dan berdamai dengan penyakitnya.

Memiliki waktu hidup yang tinggal sedikit, sebagian orang justru memanfaatkan sisa waktu dengan orang lain. Mereka memilih untuk mempersiapkan pesan untuk orang-orang tercintanya seperti keluarga. Hal tersebut dilakukan oleh seniman tato asal Kanada bernama Chris Wenzel.

Wenzel © 2018 brilio.net


Wenzel menderita penyakit kolitis ulseratif, penyakit yang menyebabkan detak jantung menjadi cepat dan tidak teratur. Pria berusia 41 tahun ini harus menerima kenyataan bahwa dirinya didiagnosis hidupnya tidak bertahan lama.

Pada Oktober lalu, Wenzel mengembuskan napas terakhir saat tertidur. Sebelumnya, Wenzel sempat meminta kepada sang istri, Cheryl untuk mengangkat bagian kulitnya yang berhias tinta untuk kemudian dipajang di rumah.

Wenzel © 2018 brilio.net


Dilansir brilio.net dari mirror pada Senin (19/11), Cheryl mengatakan suaminya ingin anak-anak dan cucu-cucunya dapat mengagumi karya seni tato yang menempel di tubuh Chris meski ia telah meninggal dunia.

"Saya tidak peduli apa saja hal yang saya perlu lakukan untuk bisa menyelesaikan ini. Tato adalah sesuatu yang telah dilakukan selama ratusan tahun. Saya hanya melestarikannya," kata Cheryl kepada The Globe.

Wenzel © 2018 brilio.net


Setelah mencari orang yang dapat mengabulkan pesan sang suami, Cheryl menemukan seseorang yang bersedia mengangkat tato dari tubuh Chris Wenzel. Dia adalah Kyle Sherwood, orang yang telah menjalankan perusahaan bernama Save My Ink Forever.

Menurut kabar, Save My Ink Forever harus menghabiskan waktu sekitar tiga bulan untuk memproses tato dari tubuh Chris dan melibatkan proses yang rumit termasuk proses pembedahan.

Menurut Kyle, ini adalah proses pengangkatan tato terbesar yang pernah dilakukan di kawasan Amerika Utara. Cheryl pun mengatakan nantinya, ketika dirinya meninggal ia juga akan menjalani metode yang sama kelak jika meninggal dunia.