Brilio.net - Di beberapa negara ajang seperti Miss Universe, Miss World dan ajang pencarian wanita berbakat dengan standar kecantikan khas ini banyak kita jumpai. Beberapa negara seperti Indonesia juga memiliki acara kontes tersebut yang kita kenal seperti Miss Indonesia, Puteri Indonesia yang biasanya naik ke kancah internasional.

Banyak kriteria yang mereka cari dalam kontes ajang kecantikan ini, tidak hanya karkater wajah tetapi juga kepintaran, tata krama dan bakat terpendam yang mereka miliki menjadi hal yang unik sebagai independent woman.

Siapa yang menyangka jika satu dari perempuan yang ikut dalam kontes ini adalah mereka yang ternyata tidak seutuhnya memiliki fisik perempuan. Wajah mereka yang menyerupai dan cantik layaknya perempuan sejati ini bisa mengalahkan perempuan lain.

Dikutip dari OddityCentral Rabu (7/2), seorang model wanita bernama Arina Aliyeva yang berhasil lolos ke Miss Virtual Kazakhstan 2018 sebagai finalis kontes kecantikan ini ternyata adalah seorang pria. Ia mengalahkan hampir 4000 peserta lain dalam ajang kontes kecantikan.

pria ternyata wanita cuy © 2018 brilio.net


Siapa yang tidak terkejut ketika Arina yang mempunya nama asli Eli Diaghilev dan juga berprofesi sebagia model pria muda di Kazahkstan ini mengakui bahwa dirinya adalah pria usai terpilihnya dan masuk dalam jajaran finalis kontes kecantikan tersebut.

pria ternyata wanita cuy © 2018 brilio.net


Eli pun membuat video pengakuan bahwa ia sebenarnya adalah pria dan mundur dari kontes kecantikan tersebut. Menurutnya, poinnya adalah ketika perempuan merasa mempunyai standar kecantikan yang bisa disaingi lawan jenis, itu bukanlah sebuah standar. Di zaman yang semua serba bisa diubah semenjak adas Photoshop dan industri kosmetik yang dapat mengubah paras orang lain, yang wanita butuhkan adalah rasa percaya diri tanpa harus melihat standar kecantikan tersebut.

pria ternyata wanita cuy © 2018 brilio.net

Setelah video pengakuan ini, ia pun didiskualifikasi dari kontes kecantikan tersebut. Ia pun tidak masalah dengan hal itu, yang terpenting adlaah ia telah memberi edukasi bahwa standar kecantikan itu tidak penting.