Brilio.net - Aksi penipuan kian hari memang kian canggih saja. Seakan para penipu ini punya saja cara baru untuk menipu para korbannya. Seperti halnya yang dialami oleh Hepi Nugroho.

Pria asal Yogyakarta yang biasa berjualan kendaraan bermotor ini pun mengaku tak habis pikir dirinya menjadi korban penipuan calon pelanggannya. Padahal Hepi berujar bahwa dirinya bukan kali ini saja melakukan transaksi jual beli motor, yang biasa ia pasarkan melalui toko online maupun sosial media.

Kejadian tak diharapkan ini menimpa Hepi pada Rabu (15/3). Seorang yang tak dikenal mengaku berminat dengan motor Sport milik Hepi yang dibandrol harga Rp 48 juta tersebut.

Hepi Nugroho © 2017Hepi Nugroho foto: Facebook/@hepi.nugroho

Calon pelanggan yang ternyata penipu tersebut awalnya mengajak ketemuan di sebuah warung di daerah Taman Siswa Yogyakarta. Hepi pun percaya dan membawa motor putih tersebut ke lokasi yang sudah ditentukan.

"Pria ini bilang kalau dia punya toko warung. Setelah saya sampai lokasi pun dia mempersilakan saya masuk dan mengatakan bahwa warung tersebut adalah milik ibu dan adiknya," ujar Hepi Nugroho kepada brilio.net, Kamis (16/3).

Hepi Nugroho © 2017Hepi Nugroho foto: Facebook/@hepi.nugroho

Hepi pun percaya dan sembari duduk mempersilakan calon pembeli tadi untuk mencoba. Setelah puas mencoba calon pembeli ini mengaku cocok dan memperlihatkan uang puluhan juta yang ia bungkus dengan plastik.

Hepi Nugroho © 2017Hepi Nugroho foto: Facebook/@hepi.nugroho

Karena ingin membayarnya secara cash, calon pembeli ini meminta Hepi menujukkan STNK dan BPKB kendaraan tersebut.

"Dia bilang di plastik ada Rp 44 juta, yang Rp 4 juta sebentar lagi datang karena masih dibawa ayahnya yang belanja ke pasar untuk keperluan warung," kata Hepi menirukan perkataan calon pembelinya.

Saat hendak hendak menghitung uang dalam plastik tersebut, calon pembelinya meminta agar dihitung di depan warung saja karena di dalam warung banyak orang. Pada saat itulah calon pembelinya beraksi mengambil STNK dan BPKB tersebut. Modusnya seolah-olah STNK dan BPKB itu dimasukkan ke dalam tas plastik berisi uang, padahal tidak. Saat itu Hepi mengaku tidak begitu memerhatikan akal bulus calon pembelinya karena sudah kadung percaya.

Calon pembelinya pun mencoba kendaraannya sekali lagi, namun kabur dengan membawa surat penting tadi. Hepi pun langsung masuk ke dalam warung dan menanyakan apakah benar calon pembelinya tadi adalah anak pemilik warung. Nyatanya itu hanya tipuan belaka dan Hepi pun harus rela motor dan sura-surat penting lainnya digondol calon pembelinya.

"Saya langsung melapor ke Polsek setempat dan saya kaget ternyata uang dalam plastik yang diberikan tadi, hanya depannya saja yang asli. Lainnya hanya kertas biasa. Ya sudah semua saya pasrahkan ke polisi," imbuh Hepi.

Sehari kemudian, Hepi mendapatkan kabar kalau motornya ada di sebuah kampus. Namun hingga saat ini pihak kepolisian belum berhasil menemukan pelakunya.

Hepi beruntung motornya tak jadi raib digondol penipuan, meski ia terpaksa kehilangan sura-surat pentingnya. Hingga kini motor Hepi pun terpaksa masih harus ditahan pihak kepolisian untuk barang bukti, hingga pelakunya ditemukan.

Wah makin pintar saja nih pelaku kejahatan. Jika kamu ingin melakukan transaksi, lebih waspada ya!