Brilio.net - Tak sedikit orang yang menyukai makanan seperti sushi atau sashimi. Salah satu alasannya tak lain karena daging yang ada pada makanan tersebut disajikan dalam keadaan mentah, sehingga kesegarannya pun masih sangat terasa di lidah.

Namun, tahukah kamu bahwa mengonsumsi makanan mentah dalam hal ini adalah ikan, rupanya memiliki risiko tersendiri lho.

raw fish © 2019 brilio.net

foto: coastalliving.com

Akibat gemar mengonsumsi raw fish atau ikan mentah, organ hati seorang pria asal Fujian, Cina dilaporkan dipenuhi oleh parasit.

Dilansir brilio.net dari Asia One, Selasa (10/9), pria bernama Lin itu dilarikan ke rumah sakit setelah mengalami demam tinggi, muntah, dan batuk parah yang terjadi terus-menerus.

Selama hampir sepuluh hari, suhu badan Lin mencapai 39 derajat Celcius. Suhu tersebut jelas di atas batas normal yang mana seharusnya berkisar antara 36,5-37,2 derajat Celcius.

Setelah dilakukan sejumlah pemeriksaan di rumah sakit, dari hasil rontgen didapatkan bahwa hati Lin mengalami clonorchiasis, yakni keadaan di mana cacing-cacing clonorchis sinensis menyerang bagian saluran antara hati dan empedu.

Dokter yang memeriksanya lalu berkata jika penyakit tersebut bisa jadi berasal dari larva parasit di daging ikan mentah yang sering dimakannya. Larva tersebut lalu menetas di usus dan menetap di saluran empedu.

raw fish © 2019 brilio.net

foto: asiaone.com

Situs web Centers for Disease Control and Prevention menyatakan bahwa parasit itu dapat memakan empedu dan hidup hingga 20-30 tahun lamanya dalam tubuh manusia.

Sementara itu, selama ini Lin beranggapan bahwa ikan yang dimakannya telah terbebas dari parasit.

"(Aku percaya) selama kamu menambahkan mustard (pada ikan mentah), parasit akan mati," ucapnya.

Lepas dari itu, dikutip dari laman Healthline, memakan ikan mentah sejatinya memang tidak disarankan. Sebab, alih-alih menyehatkan, makanan tersebut justru bisa membawa parasit, seperti cacing hati, cacing pita, dan cacing gelang. Lebih dari itu, ikan mentah juga mengandung jumlah polutan yang lebih tinggi yang mana bisa menyebabkan penyakit kronis, seperti diabetes tipe 2.