Brilio.net - Belakangan media sosial membahas soal kualitas udara di DKI Jakarta. Menurut aplikasi Air Visual, kualitas udara di Jakarta sangat buruk. Air Visual menyatakan Jakarta sempat menduduki peringkat pertama kota terpolusi di dunia.

Pelaksana tugas (Plt) Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Andono Warih telah menggelar rapat bersama Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait musim kemarau yang disebut-sebut ikut berkontribusi terhadap memburuknya kualitas udara di Ibu Kota.

Selain itu, Badai el nino diprediksi terjadi hingga tiga bulan ke depan.

"Akan panas terus, enggak ada hujan," kata Andono di gedung DPRD DKI Jakarta dikutip dari merdeka.com, Rabu (3/7).

Andono menjelaskan pemaparan dari BMKG, saat panas seperti saat ini partikel-partikel yang dihasilkan dari aktivitas di kota, mulai dari kendaraan ataupun industri akan menutup dan membentuk lapisan di atmosfer. Sehingga musim kemarau itu menimbulkan efek inversi di atmosfer.

"Kalau ada hujan lapisan ini terbuka kan kayak dicuci lah kotoran. Kayak kita misalkan baju kalau kena air kan kotorannya bisa hilang. Kalau kotoran di udara kena hujan juga hilang menjadi lebih bersih," jelas Andono.

Oleh sebab itu, pihaknya mengimbau masyarakat untuk mengurangi aktivitas yang menghasilkan asap kendaraan bermotor. Andono menyarankan masyarakt untuk beralih ke transportasi umum.  

"Kalau angkutan umum selalu ada misalkan busway koridor, ya udah di situ saja enggak usah bawa mobil sendiri. Karena emisinya sudah ditanggung di buswaynya. Sudah ada MRT, ayo warga DKI kita kurangi asapnya," tambah Andono.

Sebelumnya, Anies Baswedan selaku Gubernur DKI Jakarta menyebut kualitas udara di Jakarta sedang buruk akibat kontribusi dari musim kemarau. Anies juga mengatakan volume kendaraan bermotor yang besar juga menjadi salah satu penyebab utama.

"Musim kering ini telah berkontribusi terhadap kondisi kualitas udara di Jakarta. Dengan volume kendaraan sebesar ini, maka kita dalam beberapa waktu ke depan akan berhadapan dengan masalah kualitas udara," tutur Anies di Balai Kota, Jakarta, Selasa (2/7).