Brilio.net - Salah satu seorang siswa dari Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri 1 Kota Kotamobagu, Sulawesi Utara (Sulut) dikabarkan meninggal setelah diduga menjadi korban kekerasan remaja yang dilakukan oleh teman sekolah.

Kisah miris ini viral sejak beberapa hari yang lalu di media sosial Facebook. Kisah viral ini diunggah oleh pengguna akun Facebook Sarhy Sakha Al Idrus dan Dedeng Mopangga. Pada unggahan tersebut dijelaskan pelaku tindak kenakalan remaja ini dilakukan oleh 9 orang yang merupakan teman satu sekolah korban.

"Innalillahiwainnailaihirojiun turut berduka cita utk Bintang anak korban di Bully di sekolah MTs diduga dipukul 9 org," tulis akun Dedeng Mopangga seperti dikutip brilio.net, Selasa (14/6).

Kronologi siswa MTs korban kenakalan remaja  Berbagai sumber

foto: Facebook/Sarhysakhaalidrus

Kronologi kejadian diawali setelah para siswa selesai mengikuti ujian sekolah. Awalnya, Bintang berniat pergi ke masjid sekolah untuk melakukan sholat zuhur. Saat akan mengambil air wudhu, tiba-tiba teman Bintang menutupi wajahnya menggunakan sajadah. Tidak hanya ditutup matanya, Bintang juga mendapatkan pukulan keras pada bagian perut yang membuatnya kesakitan. Bintang tidak bisa melawan, hal ini dikarenakan tangannya juga diikat oleh para pelaku.

"Umur 13 tahun kak, kelas 1 MTs. Kata dia mau ambil air untuk shalat di dorong 9 orang, ada ikat tangan, mata ditutup, dipukul di paru," jelas akun Sarhy Sakha Al Idrus, dikutip brilio.net dari akun facebook Sarhy Sakha Al Idrus, Selasa (14/6).

Kronologi siswa MTs korban kenakalan remaja  Berbagai sumber

foto: Facebook/Sarhysakhaalidrus

Berdasarkan keterangan yang diunggah, diketahui bahwa korban sempat menceritakan pada orang tua mengenai peristiwa yang dialaminya. Setelah mengetahui korban mengalami kekerasan, orang tua korban langsung membawa ke rumah sakit agar korban mendapatkan penanganan medis. Awalnya korban di bawa ke rumah sakit RS Pobundayan Kotamobagu. Namun dikarenakan kondisi yang semakin menurun, korban dirujuk ke RS Prof Kandouw Manado.

Sesampainya di rumah sakit korban kekerasan 9 remaja ini mengalami kelainan usus. Namun, karena kondisi korban yang semakin parah, korban berada dalam keadaan kritis dan tidak bisa bertahan lama. Pada Minggu (12/6) lalu korban dinyatakan meninggal dunia.