Brilio.net - Perhitungan suara masih terus belangsung hingga saat ini. Tampaknya petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) pada Pemilu 2019 ini bekerja begitu keras. Mereka harus menghitung surat suara yang begitu banyak. Lantaran pada pemilu kali ini, Pilpres dan Pileg dilakukan serentak.

Kisah-kisah pilupun terus bersebaran, mulai dari sakit hingga meninggal dunia. Salah satunya adalah seorang petugas KPPS asal Konawe, Sulawesi Tenggaran mengalami keguguran kandungan karena kelelahan bertugas. Dia dilarikan ke rumah sakit, Kamis, 18 April 2019.

Dilansir brilio.net dari liputan6.com, Minggu (21/4) seorang wanita bernama Sri Wahyuni, berusia 30 tahun. Ia merupakan anggota KPPS 3 yang direkrut KPU Kabupaten Konawe untuk bertugas di TPS 1 Desa Lalonggotongi, Kecamatan Pondidaha, Kabupaten Konawe. Ibu 2 anak ini, selain bekerja sebagai guru, dia juga bertugas sebagai anggota KPPS sejak seminggu sebelum Pemilu 2019, Rabu (17/4/2019).

Awalnya Sri Wahyuni mengira bahwa pekerjaan sambilannya ini tidak akan berpengaruh pada kesehatannya. Bahkan untuk mengejar honor sejumlah Rp 500.000, dia rela melalui jalanan yang agak rusak dari desanya menuju lokasi TPS.

"Mungkin karena jalan rusak juga dan pastinya karena kecapekan," ujar suaminya, Muhammad Agus, Minggu (21/4).

Sri Wahyuni harus mengalami keguguran karena dirinya bersama rekannya begadang hingga subuh di TPS, pada Kamis (18/4) demi menyelesaikan proses rekapan suara. Ia melakukan berbagai kegiatan di lokasi TPS, mulai dari beribadah hingga makan.

"Pas habis begadang itu, keesokan paginya saya langsung keluar darah, saya awalnya belum tahu," ujarnya Sri Wahyuni.

Saat itu dirinya langsung dibawa ke rumah sakit oleh suaminya. Saat dilakukan pengecekkan oleh dokter, ternyata Sri Wahyuni mengalami keguguran.