Brilio.net - Menikah merupakan rencana paling indah bagi setiap pasangan. Bahkan untuk membuat hari spesial itu sempurna tak jarang mereka menghabiskan banyak waktu untuk menyipakan segala kebutuhkan. Namun bagaimana jika momen sakral tersebut harus berakhir pilu?

Tentu ini tidak pernah diharapkan oleh siapapun. Namun hal yang tak mengenakkan itu harus dialami oleh Lina dan AS. Rencana pernikahan keduanya buyar karena kepergian AS menjelang pernikahan.

Dilansir brilio.net dari liputan6.com, raut wajah sedih terpancar dari wajah Lina. Dia termenung saat melihat jenazah sang kekasih di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Bari Palembang. Lina tak bisa menahan tangis.

"Ayah bangun. Sebentar lagi kita mau nikah,” kata dia dikutip brilio.net dari Liputan6.com, Senin (17/2). 

Kepergian sang calon suami memang tak disangka-sangka. Nyawa pria yang tinggal di Jalan Kemas Rindo, Kelurahan Kemang Agung Kecamatan Kertapati Palembang ini, hilang di tangan RE. Pembunuhan tersebut terjadi tak jauh dari kediaman korban, pada hari Kamis 13 Februari 2020 pukul 17.30 WIB.

Ayah AS, Syamsul Bahri mengatakan bahwa pembunuhan anaknya dilatarbelakangi rasa dendam RE ke AS. Dia melihat sendiri anaknya tersungkur di tanah, setelah ditusuk menggunakan senjata tajam oleh RE.

"Kemungkinan pelaku dendam sama anak saya. Anak saya luka tiga tusukan, satu di perut dan dua di lengan," kata Syamsul.

Setelah mengetahui anaknya menjadi korban penusukan, ia dan keluarga langsung membawa AS ke rumah sakit. Namun, Tuhan berkehendak lain, nyawa AS tidak tertolong. Ia juga membenarkan jika AS sudah merencanakan mempersunting kekasihnya Lina, pada bulan Februari 2020 ini di Kota Palembang Sumsel.

"Anak saya mau nikah tanggal 26 Februari nanti. Calon istrinya sangat terpukul atas kepergiannya," kata dia.

Namun apa daya, rencananya kini tak pernah terwujud. As dikebumikan di pemakaman keluarga, yang tak jauh dari rumah korban pada Jumat siang sekitar pukul 14.00 WIB. Keluarga berharap pelaku segera ditemukan dan dihukum seberat-beratnya.

liputan6.com © 2020 brilio.net

foto: liputan6.com

" Saya berharap polisi segera menangkap tersangka dan menghukum seberat-beratnya sesuai perbuatannya," kata dia.

Suasana pilu pun jelas terlihat di pemakaman, termasuk sang calon istri begitu sedih. Tangisan juga tak bisa dibendung Nurhayati, ibu korban. Dia syok mengetahui putra ketiga dari lima bersaudara ini, meninggal dunia dengan cara yang sadis.

RE pun harus mempertanggung jawabkan perbuatannya. Ia ditangkap di kediamannya di kawasan Kertapati Palembang, pada Kamis malam.

"Pelaku sudah ditangkap semalam. Sudah diserahkan ke Polrestabes Palembang. Karena keluarga korban melapor ke sana," kata Kapolsek Kertapati, AKP Paulin Eterna Agustinus Pakpahan.