Brilio.net - Seorang ibu yang baru saja melahirkan tentu membutuhkan istirahat agar kondisinya segera pulih dan bisa segera merawat bayinya. Namun, kisah pilu menimpa ibu malang ini, ketika bayinya secara tidak sengaja jatuh dari tangga ketika sedang bersama pengasuhnya. Akibatnya, terdapat gumpalan darah di otak si kecil.

Dikutip brilio.net dari worldofbuzz, Rabu (27/2), mulanya pada bulan Januari lalu, ibu berinisial Ng ini menyewa seorang pengasuh untuk merawat bayinya selama dua bulan setelah keluar dari rumah sakit sehingga ia bisa fokus beristirahat. Menurut laman Oriental Daily, jasa yang ia pilih untuk menyewa pengasuh berbeda dari tempat biasanya. Tak hanya itu, biaya sewa selama mempekerjakan pengasuh selama dua bulan juga lebih tinggi dari biasanya. Pasalnya, Ng menyewa pengasuh bersamaan dengan musim liburan Tahun Baru China.

Ng diketahui harus mengeluarkan uang hingga Rp 49 juta. Sangat mahal bukan? Meski demikian, Ng memiliki keyakinan pada jasa penyewaan pengasuh yang ia pilih karena selalu mengiklankan sosok pengasuh yang dapat dipercaya. Jadi mengeluarkan uang banyak tak jadi masalah bagi Ng.

Harapan Ng ternyata sirna. Ia langsung menemukan fakta bahwa pengasuh pertama yang dikirim tempat penyewaan pilihannya tak sesuai dengan harapan. Ng termakan iklan, tempat penyewaan pengasuh menyatakan bahwa pengasuh yang dipekerjakan memiliki pengalaman lebih dari 10 tahun, tapi ternyata sebaliknya. Merasa tak puas, Ng langsung meminta pengasuh baru.

Pada awalnya, semua tampak baik-baik saja. Pengasuh barunya tampak lebih rajin merawat putranya dan memasak makanan yang enak untuk Ng. Sayangnya, segalanya berubah jadi kejadian tragis.

Pada Jumat (1/2) pagi, pengasuh itu menyarankan untuk membawa putra Ng ke bawah sehingga dia bisa lebih banyak beristirahat. Namun, saat dia turun ke lantai bawah, pengasuh itu kehilangan keseimbangan, menyebabkan dia dan bayi Ng jatuh dari tangga. Ng bergegas keluar setelah mendengar keributan dan terkejut melihat percikan darah di mana-mana.

bayi jatuh © 2019 worldofbuzz.com

Saat itu juga, Ng memperhatikan bahwa kepala pengasuh itu berdarah cukup banyak. Karena itu, Ng segera membawanya ke klinik untuk menghentikan pendarahan, sebelum akhirnya membawanya ke rumah sakit untuk mendapatkan jahitan. Sedangkan untuk bayinya, si kecil ternyata tidak membuat suara sejak terjatuh, oleh karena itu awalnya Ng tidak curiga ada sesuatu yang salah. Namun, setelah beberapa saat, dia melihat memar di kepalanya, dan segera membawanya ke Rumah Sakit Columbia Asia. Dokter kemudian mengatakan bahwa alasan putranya tidak membuat suara sebelumnya adalah karena dia pingsan!

bayi jatuh © 2019 worldofbuzz.com

Setelah menjalani CT scan, seluruh luka putranya terungkap. Dia memiliki gumpalan darah di otaknya dan patah tulang di dua tempat. Meski operasi direkomendasikan pertama kali, dokter akhirnya memutuskan bahwa mengingat usia bayi, akan lebih baik untuk memberinya obat terlebih dahulu.

"Gumpalan darah ini tidak menunjukkan tanda-tanda hilang dengan sendirinya, jadi kita harus mengawasinya dengan cermat dan mengawasi perkembangan otaknya di masa mendatang," ungkap Ng.

bayi jatuh © 2019 worldofbuzz.com

Seolah-olah ini belum cukup menyedihkan untuk didengar oleh seorang ibu baru, Ng kemudian mengetahui melalui pengasuh bayinya, bahwa dia sebenarnya menderita tekanan darah tinggi, dan menjalani operasi lutut di masa lalu yang mungkin menyebabkan pengasuh itu tergelincir dan jatuh.

Tempat penyewaan pengasuh telah mengetahui bahwa karyawannya itu tidak layak untuk bertugas, terutama karena Ng tinggal di rumah berlantai dua. Namun, mereka tetap menugaskannya ke Ng. Sejak itu, Ng telah mengajukan pengaduan ke tempat tersebut. Dia juga meminta kompensasi atau pengembalian uang dari tempat penyewaan pengasuh, apabila permohonannya tidak diterima.