Brilio.net - Wabah virus Corona yang menyerang Wuhan, provinsi Hubei, China membuat dunia menjadi waspada. Tak hanya masyarakat China, namun negara-negara tetangga juga sudah mengantisipasi agar persebaran virus ini tidak semakin luas. Ini karena virus Corona sudah dianggap mengkhawatirkan dan bisa mengancam nyawa manusia. Dengan gejala yang sekilas tampak sederhana, virus ini dapat membuat orang yang terjangkit mendadak lemas dan tidak sadarkan diri.

Menurut data resmi WHO per tanggal 26 Januari 2020, jumlah kasus Corona meningkat sebanyak 694 kasus, dari sebelumnya tercatat 1.320 orang yang terjangkit penyakit ini. Bahkan dengan kondisi ini, pemerintah China menghimbau masyarakatnya agar tidak bepergian keluar rumah hingga batas waktu yang belum ditentukan. Di tengah situasi ini, bantuan para tenaga medis menjadi satu hal yang sangat dibutuhkan. Bekerja nonstop untuk memberikan tindakan terbaik bagi para pasien dilakukan dokter dan perawat di Wuhan.

 

<img style=

foto: businessinsider.sg

 

Sebagai pihak yang diandalkan, tentu dokter dan tenaga ahli kesehatan juga perlu memastikan keselamatan diri dan tubuhnya. Hal ini mengingat virus Corona dapat tersebar melalui udara, dan menyerang sistem pernafasan manusia. Bahkan demi meminimalisir terinfeksi virus Corona, salah seorang perawat Rumah Sakit Renmin dari Universitas Wuhan, rela mencukur habis rambutnya.

Dilansir brilio.net pada Selasa (28/1) dari thestar.com, perawat tersebut adalah seorang wanita bernama Shan Xia. Ibu dua anak tersebut memutuskan untuk membotaki kepalanya untuk menghindari infeksi dari pasien virus Corona. Pekerjaan yang menuntutnya untuk terus berinteraksi dengan pasien, membuat Shan Xia juga tidak mau terhalang rambut panjangnya. Ia juga mengungkapkan hal ini dilakukan agar ia lebih mudah dalam menggunakan ataupun melepaskan pakaian pelindung. Dengan rambutnya yang saat ini botak, ia bisa lebih menghemat waktu saat melakukan penanganan.

 

<img style=

foto: thestar.com

 

Di samping itu, Komisi Kesehatan Nasional setempat juga mengatakan sudah mengorganisir tim yang terdiri dari 959 pekerja medis dari 7 provinsi dan kota utuk menuju Wuhan. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya infeksi. Selain itu, juga dikirim tim pengarah untuk mengawasi pengoperasian sistem administrasi untuk membendung penyebaran virus Corona.

Menteri Komisi Kesehatan Nasional, Ma Xiaowei, juga mengatakan bahwa terdapat 1.600 staf medis akan dikirimkan ke daerah-daerah yang dilanda virus Corona di provinsi Hubei. Di sisi lain, pihak berwenang juga mengoordinasikan persediaan apa saja yang dibutuhkan untuk mengendalikan wabah virus Corona.