Brilio.net - Pandemi corona masih menjadi kekhawatiran besar bagi masyarakat di Indonesia. Bahkan, dampak lain yang begitu dirasakan adalah masalah ekonomi.

Di tengah kondisi seperti saat ini, berbagai upaya dilakukan masyarakat agar bisa bertahan hidup.

Seperti yang belum lama ini dialami oleh Irma, warga asal Kelurahan Moodu, Kecamatan Kota Timur, Gorontalo.

Karena kehabisan uang, ia terpaksa meminta pertolongan di media sosial. Mulanya, wanita 25 tahun ini membuat status di Facebook grup 'Portal Gorontalo'. Ia menuturkan ingin meminjam uang Rp 20.000 guna membeli beras.

ibu pinjam 20 ribu di fb © 2020 brilio.net

foto: Facebook/Jannah Nur Maulida

"Assalamualaikum
Ada disini yang boleh mau kasih pinjam uang cuma 20 ribu. Insyallah saya pasti ganti soalnya anak-anak sudah habis akan beras dirumah. Insyallah cepat saya ganti.
Kalau suami sudah dapat kerjaan langsung saya ganti. Nggak tega lihat anak-anak minta cuma so habis akan beras," ungkapnya seperti dikutip brilio.net dari grup Portal Gorontalo, Kamis (14/5).

Dilansir dari liputan6.com, sebelum mencoba meminjam uang di Facebook, Irma sudah berupaya menjual memori ponselnya, namun tak kunjung laku. Suaminya yang sehari-hari bekerja sebagai buruh juga kesusahan mencari pemasukan.

Sampai akhirnya tak tega melihat dua anaknya yang baru berusia 2 dan 5 tahun kelaparan, Irma meminta pertolongan lewat media sosial.

"Kasihan anak sudah menangis jadi terpaksa pinjam uang. (Suami) sudah berusaha cari kerja, namun tidak kunjung dapat. apalagi saat ini PSBB membuat aktivitas terbatas," tutur Irma.

ibu pinjam 20 ribu di fb © 2020 brilio.net

foto: Facebook/Devianti Said

Setelah status pemilik akun Facebook Jannah Nur Maulida itu viral di media sosial, banyak masyarakat yang mulai tergerak hatinya.

Salah satunya Devianti Said. Dalam unggahannya di Facebook, Devianti mengungkapkan bersyukur bisa memberikan bantuan sembako.

Sementara itu, Lurah Moodu, Rasyid Male mengaku, pihak kelurahan sudah memberikan bantuan sembako kepada keluarga Irma. Keluarga Irma juga masuk dalam kategori penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT). Hanya saja sampai saat ini bantuan tersebut belum cair, karena masih proses pendataan.

"Setelah saya lihat datanya, ternyata mereka sudah pernah menerima bantuan sembako dari kelurahan. Kami sudah mengunjungi pihak keluarga untuk meminta data-data yang dibutuhkan" kata Rasyid dikutip dari liputan6.com.