Brilio.net - Masyarakat dunia sampai saat ini masih berupaya melawan pandemi virus corona. Dunia seakan berhenti berputar karenanya. Diketahui, virus corona Covid-19 yang kini tengah merebak di berbagai negara telah berdampak negatif terhadap berbagai sektor. Seperti sektor transportasi, pariwisata, ekonomi, pendidikan dan lain sebagainya.

Selain itu, pandemi global ini juga menoreh berbagai cerita memilukan di tengah masyarakat. Banyak orang yang harus terpisah dari keluarganya, kehilangan orang terkasih, kehilangan mata pencaharian hingga kesulitan menafkahi diri sendiri dan keluarganya.

Pemerintah di beberapa daerah juga terpaksa menerapkan kebijakan lockdown demi mencegah penularan virus corona Covid-19 semakin meluas. Meskipun lockdown diterapkan demi kepentingan warga negara tersebut, namun kebijakan ini juga berdampak pada perekonomian masyarakat, terutama keluarga kurang mampu.

Seperti yang dialami sebuah keluarga yang tinggal di Pasir Gudang, Johor, Malaysia ini. Setelah diberlakukannya Movement Control Order (MCO) atau lockdown oleh pemerintah setempat, Roslan A Aliudins sang kepala keluarga tidak dapat bekerja sehingga ia kesulitan untuk menafkahi keluarganya.

<img style=

foto: worldofbuzz.com

Pria berusia 30 tahun tersebut mengatakan bahwa istrinya, Nurul Nisa Irmin yang berusia 26 tahun itu hanya bisa menghidangkan nasi atau bubur beras saja. Hal ini ia lakukan setelah keluarganya menerima sumbangan dari Asosiasi Warga Taman Cendana.

Berasal dari Lahad Datu, Sabah, Roslan kini telah tinggal di Johor selama hampir 10 tahun. Satu-satunya sumber penghasilannya adalah melakukan pemasangan kabel listrik yang sekarang tidak dapat dilakukannya karena penerapan lockdown.

"Sejak MCO dimulai, saya belum bisa bekerja, meskipun menerima panggilan untuk menyelesaikan pekerjaan pemasangan kabel di rumah-rumah. Pada awalnya, saya bisa mengumpulkan uang apa pun yang saya tabung, tetapi setelah sekitar satu minggu yang lalu, tabungan saya habis," ungkap Roslan seperti dikutip World of Buzz.

Setelah mulai kehabisan dana, Roslan menjelaskan kesulitan keuangannya kepada Ketua Asosiasi Warga Taman Cendana, Shamsul Bahrin Ibrahim. Keluarganya kemudian diberi bantuan bahan makanan berupa beras dan gula. Namun karena tidak mampu membeli makanan yang lainnya, Roslan dan keluarganya hanya mengkonsumsi makanan dari sumbangan tersebut tanpa dilengkapi lauk pauk.

"Selama empat hari, menu kami hanya terdiri dari nasi atau bubur dengan gula, atau nasi goreng," kata Roslan.

Namun, kini Roslan dan keluarganya dapat sedikit menikmati lauk setelah menerima sumbangan berupa ikan dan sayuran. Hal ini kerena Roslan adalah bagian dari 3.000 penerima bantuan makanan yang disediakan oleh supermarket Econsave kepada penduduk di lingkungan tersebut. Kini Roslan hanya berharap bahwa MCO akan segera dicabut, sehingga ia dapat kembali bekerja dan memenuhi kebutuhan keluarganya.