Brilio.net - Entah apa salah ibu renta bernama Pungut Jumadi ini hingga ia ditelantarkan oleh keluarganya. Kisah memilukan yang dialaminya bermula enam belas tahun yang lalu, tepatnya di tahun 2001, Ibu Pungut Jumadi menderita stroke dan dirawat di sebuah rumah sakit di Singapura.

Setelah dipulangkan, keluarganya membawanya ke Green Acres Elderly Care Center di Johor Bahru. Kini, nenek 69 tahun itu masih tinggal di rumah tersebut dan belum pernah melihat keluarganya sejak saat itu.

Ibu Pungut diketahui dulu tinggal bersama dengan keluarganya di Singapura sampai dia akhirnya terkena stroke dan dikirim ke rumah penampungan yang berjarak hanya 20 menit dari Johor-Singapore Causeway.

Meski begitu dekat, Ibu Pungut belum pernah mendengar kabar dari anaknya, Syahrunizal Mohamad Ali, selama 16 tahun. Bahkan rumah penampungan tempat ia tinggal juga tak bisa menghubungi anaknya. Biaya bulanan selama Ibu Pungut tinggal di Green Acres Elderly Care Center juga dibiarkan tak dibayar selama beberapa tahun.

kisah Ibu Pungut © 2017 worldofbuzz.com

Rumah yang sempat ditinggali Ibu Pungut.

Menurut Straits Times, pemilik rumah, Yeo Kok Leong, mencoba menghubungi media tersebut sebagai salah satu usaha mengetahui keberadaan keluarga Ibu Pungut.

"Dia sering bilang ingin pulang ke rumah. Kami ingin membantunya memenuhi keinginan hatinya," kata Yeo Kok Leong seperti dikutip brilio.net dari worldofbuzz, Senin (30/10).

Saat ditanya lebih lanjut mengenai biaya perawatan yang tak dibayar, Yeo Kok Leong berkata.

"Ini bukan tentang uangnya. Kami berharap anaknya akan datang ke sini untuk menemui ibunya."

Ibu Pungut diketahui tidak dapat berjalan, mengalami kesulitan bicara dan harus diberi makan melalui selang. Kabarnya, dia juga memiliki keluarga di Segamat. Namun rumah penampungan tersebut juga gagal menghubungi mereka.

The Straits Times kemudian mencoba mengunjungi rumah anak laki-laki tua itu di Ang Mo Kio, Singapura, berdasarkan alamat yang diberikan oleh Tuan Yeo. Namun, tidak ada yang membukakan pintu.

Tetangga mengatakan kepada The Straits Times bahwa setidaknya tiga keluarga yang berbeda telah tinggal di rumah tersebut dalam 10 tahun terakhir.

Selain tak mengetahui keberadaan sanak dan saudaranya, hal yang lebih menyedihkan bagi Ibu Pungut adalah saat hari lebaran tiba. Namun, staf rumah penampungan selalu melakukan cara yang terbaik untuk menghiburnya.

kisah Ibu Pungut © 2017 worldofbuzz.com

"Kami membelikan pakaian baru untuknya di Hari Raya," kata salah seorang perawat senior di Green Acres Elderly Care Center.

Sayangnya, kisah yang dialami Ibu Pungut bukan satu-satunya yang terjadi di dunia ini, terutama di Singapura. Menurut The Straits Times, ada beberapa kasus dari para lansia di Singapura yang tidak pernah dikunjungi orang tua atau saudara mereka, dan beberapa dari mereka juga tidak membayar biaya bulanan.

Meski demikian, banyak juga sanak saudara yang tetap mengunjungi anggota keluarga mereka di panti jompo.