Brilio.net - Dalam keadaan apapun tentunya setiap orang dituntut untuk selalu jujur. Jujur juga yang akan mendidik nantinya orang akan berperilaku baik ke depannya. Apalagi kepada orangtua, kita pasti harus mengatakan sesuatu dengan sebenarnya.

Orangtua pastinya tidak akan melarang jika putra dan putrinya ingin pergi bermain dengan tujuan yang baik. Dan mereka juga akan memberikan ruang anaknya untuk menghibur diri setelah padat dengan kegiatan bersekolah.

Kejadian yang satu ini terjadi kepada remaja berusia 12 tahun yang berniat pergi bermain bersama temannya untuk mengadakan pesta, tetapi ia membohongi orangtuanya agar tidak dilarang untuk pergi.

Dikutip brilio.net dari DailyMail, Jumat (13/4) masih berusia 12 tahun ini bernama Rebecca Evans, ia berasal dari Amerika Serikat dan mengalami kekerasan seksual. Ia diperkosa oleh sekelompok pria tak dikenal.

Saat di usia 12 tahun, ia pergi meninggalkan rumah dan mengatakan pada orangtuanya akan menginap di rumah salah satu temannya. Keadaan rumah kosong, dan kedua orangtua Evans bekerja di luar rumah, membuat ia bebas pergi ke mana saja. Padahal, ia tidak pergi untuk menginap, melainkan untuk berpesta dengan teman-temannya dan merayakan ulang tahun.

perempuan 12 tahun © 2018 brilio.net

Ketika sampai di sebuah jalan kosong dan gelap, Rebecca dihadang oleh sekelompok lelaki dewasa yang tiba-tiba saja menangkapnya dan merabanya lalu memperkosa beramai-ramai. Tak hanya itu, ia juga dipaksa minum alkohol dan menelan obat-obatan terlarang setelah ia diperkosa.

perempuan 12 tahun © 2018 brilio.net

Dan dua tahun setelah kejadian itu, di usianya yang menginjak 14 tahun, Rebecca mulai mengalami stres dan kecanduan seks. Ia sering melakukan hubungan seksual dengan laki-laki seusianya, dan menggunakan obat-obatan terlarang. Sempat frustasi, ia juga pernah mengugurkan kandungannya dan merasa hidupnya sudah tidak berguna.

perempuan 12 tahun © 2018 brilio.net

Kini memasuki usia 28 tahun, seorang Rebecca sudah tidak rapuh seperti dulu, ia menikah dengan pria bernama Adrian dan sudah melahirkan putri kecil bernama Rosalyn. Alasan ia memilih Adrian adalah bahwa Adrian yang memberinya semangat dan dukungan, masih banyak yang harus Rebecca lakukan untuk hidup kedepannya bersama putri kecilnya itu.