Brilio.net - Baru-baru ini kabar mengharukan datang dari Jawa Timur, tepatnya di perumahan Kaliwining Asri Blok C6, Dusun Bedadung Kulon, Desa Kaliwining, Kecamatan Rambipuji, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Bagaimana tidak, seorang balita berusia 14 bulan ditemukan menangis dan memeluk jasad ayahnya yang sudah mulai mengeluarkan bau tak sedap.

Dilansir brilio.net dari liputan6, jasad atas nama Aan Junaidi atau yang akrab disapa Fauzi (40) itu ditemukan pada Rabu (14/8) di rumahnya. Pihak kepolisian yang melakukan evakuasi tak kuat menahan haru bahkan meneteskan air mata.

Balita perempuan itu, hanya bisa memanggil ayahnya dengan suara lirih serta memeluk erat jenazah sang ayah. Bahkan saat bayi diangkat, kulit jenazah yang sudah menghitam menempel di pipi dan pakaian anaknya itu.

"Haru campur sedih, sewaktu korban ditemukan. Bahkan pak polisi yang menggendong sampai menangis. Kondisi anak lemas, karena tiga hari tidak makan dan minum. Untungnya masih hidup," tutur tetangga korban, Umi Kulsum yang dilansir dari liputan6.com, Jumat (16/8).

Kisah balita peluk jasad ayahnya selama 3 istimewa

foto: liputan6.com

Melihat kondisi balita tersebut, tetangga yang berprofesi sebagai bidan di Puskesmas Rambipuji itu langsung memberikan pertolongan pertama kepada anak balita.  

"Tadi saya beri air gula dulu, karena anak ini mengalami dehidrasi. Sempat tadi muntah dan langsung dimandikan bersih oleh suami saya. Setelah itu diminumkan susu," katanya.

Kabar yang diperoleh dari tetangga, korban selama ini hanya tinggal bersama putri kecilnya itu, sedangkan sang istri bekerja sebagai TKW di luar negeri. Polisi membenarkan mengenai penemuan jasad yang sudah membusuk tersebut, korban diduga telah meninggal sejak tiga hari lalu.  

"Penemuan mayat korban, berawal dari keluhan masyarakat sekitar, yang mencium aroma kurang sedap," kata Sutarjo.

Penemuan jasad pria berusia 40 tahun tersebut bermula ketika warga mencium bau tak sedap dari rumah korban. Awalnya mereka hanya mengira bau bangkai binatang, karena pemilih rumah sudah tiga hari tidak terlihat dan rumahnya tertutup.

"Atas laporan itu, kami langsung membuka paksa pintu rumah korban dengan disaksikan warga setempat. Ternyata korban bernama Fauzi, sudah meninggal dunia dengan badan membusuk dan di samping jasad itu ada balita perempuan," ujar Sutarjo.

Dari hasil medis, diketahui bahwa korban sudah meninggal sekitar tiga hari lalu. Bahkan saksi juga mengatakan bahwa korban terakhir kali terlihat warga sekitar Minggu pagi.

"Sebab, waktu itu warga sekitar masih mengirimi nasi berkatan (Nasi plus berbagai jenis kue, dari perayaan tasyakuran hari raya idul Adha) ke rumahnya. Namun sejak Minggu sore, korban sudah tidak terlihat. Baru Rabu siang, korban ditemukan sudah meninggal dunia," jelas mantan Kasat Reserse Narkoba Polres Jember ini.

Bau tak sedap tercium sejak Senin sore (12/8). Seiring bertambahnya hari, bau itu semakin menyengat sehingga dilaporkan ke Polisi.

Kisah balita peluk jasad ayahnya selama 3 istimewa

foto: liputan6.com

Sutarjo menjelaskan, kondisi bayi perempuan itu kini sudah membaik dirawat tetangganya. "Balita itu, kami titipkan pada tetangganya dan siap merawat hingga ibu kandung bayi itu datang," katanya menambahkan.