Brilio.net - Aksi kebut-kebutan di jalan tampaknya tidak pernah habis. Mereka yang biasa dijuluki raja jalanan ini seringkali berlaku sesuka hati tanpa menghormati pengendara lain. Jika diperingatkan, bukan kata maaf, malah kata-kata makian yang dilontarkan.

Belum lama ini kejadian seperti ini terjadi di Bangkalan, Jawa Timur. Tersinggung dan tidak terima motor mereka disalip, empat pemuda melakukan aksi bully dengan menyalip zig-zag motor seorang pengguna jalan secara berulang sampai lima kali.

Namun mereka tak sadar bahwa ternyata orang yang mereka bully adalah anggota kepolisian. Peristiwa unik namun lucu ini diungkapkan oleh Guntar Prawiro Zed melalui Facebook pada Sabtu (23/12) lalu.

"Inilah kids jaman now..

Raja jalanan..

Maunya membully, tp apesnya yg dibully seorg polisi..kena tilang deh..He..He..

Ceritanya Td pagi saya brgkt dr Surabaya menuju Bangkalan, berpakaian dinas lengkap dgn menggunakan jaket..sampe di jl raya akses Suramadu sisi Madura saya terhalangi oleh 4 org anak muda ini yg berkendara menutupi jln..

karena saya mengejar apel pagi pukul 05.30 WIB, saya klakson ke4 anak muda ini..Klakson pertama mereka tdk menghiraukan sama sekali, pada klakson kedua, sengaja saya mengulang2 klaksonnya agar mereka tdk menutup jln..

Alhamdulillah, mereka mau membuka jln utk saya..namun dgn sinis mereka menatap saya..saya tdk menghiraukan tatapan mereka karena saya memang harus mengejar waktu..

Mungkin karena mereka merasa tdk dihiraukan, mulailah hasrat membully mereka, mereka tunjukkan..mereka mengejar saya, menyalip dgn cara zig zag, menunggu saya melewati mereka..kemudian mengulangi mengejar saya kembali..hal ini mereka lakukan sebanyak 5 kali

Dalam hati, saya cma bertanya apa mereka ini gak ngerti kalo saya ini polisi?pdhl dr sepatu n celana coklat Dines sdh bs ditebak kalo saya ini polisi..(apa mungkin karena saya pake tas ransel, jd dikira anak Pramuka ya?ha..ha..ha..)

Namun karena emosi dan niat utk membully itu gede bgt, jd mereka spt gelap mata..sampai pada perlakuan mereka yg terakhir, menyalip saya dgn cara zig zag yg hampir aja menyebabkan terjadinya laka lantas antara saya dgn salah seorg dr mereka..

Di titik ini, saya merasa jengkel dan harus bertindak..kemudian saya kejar mereka ber4 yg kembali memperlambat laju kendaraannya dgn maksud utk mempermainkan saya, saya berhentikan motor saya tepat di dpn mereka..

Dgn songongnya, mereka mulai menantang dan mengintimidasi..saya dgn tenang membuka jaket saya..dan..eng..Ing..eng..

Mereka akhirnya sadar saya bkn anak Pramuka, tp saya polisi..Xixixixi..

Yg di dpn saya mulai ciut, yg di belakangnya tepok jidat dan yg dibelakangnya lg dah mewek ber2..

Saya minta SIM n STNK mereka, saya ajak mereka sarapan tilang pagi2..dan waktu di kantor saya bertanya kpd mereka

Saya : "kalian masa' gak tau saya ini polisi?" Mereka menjawab : "saya kira anak SMA atau org kantoran biasa pak"

Hmmm..dlm hati ini jengkel tp ya kok lucu..He..He..

Sangking niatnya ngerjain saya, nih anak2 mahasiswa IA*N ini sampe rela melenceng jauh dr tujuan perjalanan mereka ke Sampang..

Jgn diulangi lg ya conk..conk.."

Bully Polisi  © 2017 facebook

foto: Facebook/Guntar Prawiro Zed

Berbagai komentar hadir merespons cerita ini. Ada yang santai, kocak, hingga terkesan serius.

"Banyak hal positif dari cerita di atas salah satunya dan intinya adalah SABAR, pak polisinya ini lhouww SABAR banget yah, udah tau buru2 mau apel. Ada kejadian seperti itu dan ujungnya2 hanya ditilang. Coba kalau orang lain habis kale yah itu anak2, heheh. Jangankan orang lain andaikan sy diposisi pak polisi wah kena semprot mreka itu, haha.

Mgkin klo polisi yg lain ato tentara ato siapa ajalah mgkin perkara ini jadi panjang. Salut deh sama bapak polisi yg satu ini. Jarang2 orang yg bs mengontrol emosi. Hihihihihih," tulis Ayek Ngambulan.

"Wahahahahaa...lucu..dasar kids jaman now somplak ," ujar Nurul Fadilah.

"Masyarakat pasti mendukung penegakan hukum secara tegas kepada pelaku premanisme seperti ini pak Guntar Prawiro Zed'. Perbuatan mereka sudah meresahkan masyarakat luas. Semangat pak Polisi, kami dibelakangmu," tutur Kartono A Faqih.