Brilio.net - Menjumpai seorang bayi yang menangis di malam hari, sebetulnya adalah hal wajar. Biasanya, hal tersebut disebabkan karena mereka merasa kelelahan, lapar, atau tidak nyaman.

Bagi orangtua yang sudah berpengalaman, hal tersebut bisa jadi bukan masalah besar, sebab hampir pasti mereka sudah paham perlakuan seperti apa yang harus dilakukan. Namun, bagaimana dengan para orangtua baru? Ya, harus diakui bahwa tak sedikit di antara mereka yang masih kebingungan bahkan jadi 'stres' tak kepalang ketika mendapati situasi tersebut.

Lauren Coyle adalah salah satunya. Bukannya menenangkan sang putri, Ellie-May Minshull-Coyle yang tiba-tiba terbangun di malam hari, ibu muda yang satu ini justru mengikat kaki dan dada bayinya. Setelah itu, ia menaruh sang anak yang baru berusia 19 bulan ke tempat tidur dengan posisi wajah menghadap ke kasur.

Tak hanya itu, sisi-sisi tempat tidur anaknya juga 'dibentengi' dengan papan-papan, sehingga menyerupai box bayi. Lalu, bagian atasnya ditutup dengan seprai dan selimut. Hal tersebut dilakukan Coyle agar sang anak tidak bisa keluar dari dari kamarnya.

Lauren Coyle & Ellie-May © 2018 brilio.net
foto: thesun.co.uk

Di malam itu pula, Coyle mengirim pesan kepada seorang temannya melalui Snapchat, "Anak ini membuatku kesal malam ini," tulisnya, seperti dikutip brilio.net pada Sabtu (6/10).

Keesokan harinya, pukul 6 pagi ia mengirimkan pesan kepada ayahnya bahwa putrinya menangis semalam. Tiga jam kemudian, sang ayah pun tiba di rumahnya dan langsung masuk ke kamar tidur sang cucu. Di saat itu juga, ia pun kaget dan segera menyadari ada yang tidak beres. Ambulans pun dipanggil, tetapi semuanya telah terlambat. Setibanya di Rumah Sakit Royal Preston sang cucu dinyatakan meninggal.

Lauren Coyle & Ellie-May © 2018 brilio.net
foto: thesun.co.uk

Lauren Coyle bersama dengan kekasihnya serta rekannya pun ditangkap oleh polisi. Akan tetapi, ketiganya menyangkal adanya perlakuan kejam kepada bayi tersebut. Coyle malah berkata bahwa apa yang dilakukannya tersebut merupakan salah satu cara agar sang putri memiliki jam tidur yang teratur.

Namun, tentu saja alasan tersebut tak bisa diterima oleh pengadilan. Hasil dari otopsi pun dengan jelas mengatakan bahwa telah terjadi penganiyaan terhadap bayi tersebut.

Lepas dari itu, hingga kini belum diketahui bagaimana nasib akhir ketiga orang tersebut. Proses persidangan sendiri masih terus berjalan. Tetapi, bukti-bukti yang ada jelas akan memberatkan kasus pihak Coyle.