Brilio.net - Nama Aldi Hidayat alias Ebong belakangan ini tengah ramai jadi perbincangan publik. Hal tersebut bermula dari dirinya yang berhasil menipu empat wanita, yang berasal dari Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara dengan modal menjadi oknum anggota TNI gadungan.

Dilansir dari liputan6.com, bermodal seragam TNI-Polri, cukuran cepak bak anggota sungguhan, pria 21 tahun berhasil 'menyamar'. Padahal, dahulunya sehari-hari ia hanya berprofesi sebagai tukang bengkel motor.

Setelah lulus SMA tahun 2016, dia sebenarnya ingin ikut tes jadi TNI, namun karena nilainya tak cukup, ia gagal. Usahanya cukup keras agar supaya resmi menjalani tugas kemiliteran. Beberapa bulan sebelum tes, dia rutin jogging dan latihan fisik.

"Ebong itu memang bercita-cita menjadi tentara, jadi anggota lah pokoknya. Tapi, tidak tahu bagaimana, dia tak lolos," ujar rekan Ebong semasa sekolah, Boni seperti dikutip dari liputan6.com, Senin (23/9).

Boni mengatakan, sejak sebelum tertangkap menjadi anggota TNI gadungan, sikap Ebong sudah kelihatan sejak sekolah. Sering bolos dan jahil pada rekan-rekannya.

"Suka cerita tinggi-tinggi, tapi kita tidak hiraukan dia," tambahnya.

tni gadungan © 2019 brilio.net

foto: Liputan6.com/Ahmad Akbar Fua

Sebelum keluar merantau, Ebong diketahui bekerja pada sebuah bengkel motor dekat rumahnya. Jarang berkabar, ternyata dia sudah sering mengaku sebagai anggota TNI gadungan.

Pihak kepolisian juga menemukan seragam anggota polisi dan TNI lengkap di kamar kosnya. Selain itu, polisi juga menemukan sepatu dan aksesoris lain. Selain itu, ada uang ratusan ribu yang diduga hasilnya menjual handphone milik para korban.

Setelah polisi mencari informasi, ternyata korban Ebong berasal dari kalangan PNS, pegawai honorer dan pekerja swasta. Rata-rata, korban mengaku tertipu karena penampilan luar pelaku.

Malah, salah seorang PNS asal Bulukumba, diduga sudah melakukan foto persiapan Pra Wedding. Keduanya terlihat berfoto di studio dengan ekspresi gembira. Ebong terlihat duduk mengenakan seragam anggota TNI dengan pangkat Sersan Dua. Sedangkan korbannya, mengenakan seragam PNS warna coklat.

"Pelaku sudah kami amankan. Kalau ada korban lain, silahkan menghubungi anggota Polres atau datang langsung melapor," ujar Kapolres.

Kapolres Kendari, AKBP Jemi Junaidi mengatakan, korban 4 orang berasal dari lokasi berbeda-beda. Ada yang berasal dari Bulukumba Sulawesi Selatan, Kota Kendari dan Kota Bau-bau.

"Bisa jadi lebih banyak, tapi yang melapor baru 2 orang. Mungkin yang lain enggan," sambung Jemi.

Saat polisi mendapat informasi dari salah satu korbannya, Ebong dicurigai mencuri handphone. Korban yang berkenalan dengan pelaku, langsung diajak jalan-jalan di pantai Kendari.

Saat itu, pelaku memaksa korban menuju penginapan untuk berhubungan badan. Namun, korban menolak dan terjadilah pertengkaran. Kapolres Kendari, AKBP Jemi Junaidi mengatakan pelaku ternyata mencuri handphone yang berada di baju korban. Korban lalu melapor dan polisi mulai menyelidiki.

"Saat hendak ditangkap, pelaku berada di Lapangan sepakbola Lakidende Kendari. Kami duga dia juga hendak mencuri handphone orang yang sementara berolahraga," terangnya.

Saat ditangkap, Ebong tak mengaku dan berusaha mengelak. Namun, setelah diinterogasi, terungkap jika pelaku sudah berkali-kali menipu para korban.

"Dari tangannya, ada sejumlah uang diamankan juga seragam yang dibeli pada salah satu toko penjual seragam anggota di Kota Kendari," kata Jemi Junaidi.