Brilio.net - Permainan membuat slime menjadi salah satu tren yang sedang digandrungi anak-anak. Slime sendiri merupakan gumpalan kental yang terbuat dari cairan dan bisa dimainkan. Cara bermainnya hampir sama dengan clay. Slime dapat diubah menjadi beragam bentuk karena sifatnya yang elastis dan kenyal. Permainan slime ini banyak disukai anak-anak karena menggemaskan seperti lendir.

Seiring perkembangan teknologi, banyak anak-anak berkreasi dengan caranya sendiri. Mereka tak segan untuk membuat slime buatannya sendiri. Video-video tutorial membuat slime pun banyak diunggah di media sosial. Seorang anak perempuan pun tertarik untuk membuat slimenya sendiri. Ia pun meminta sang ibu untuk membantunya membeli bahan-bahan sesuai di video YouTube.

 slime petaka © 2017 brilio.net

foto: Instagram.com/@slimequeeens

Mengetahui keinginan sang anak, sang orangtua yang bernama Rebekha D'Stephano asal Manchester, Inggris ini pun membantunya. Baginya, membuat slime akan membantu kreativitas anak-anak. Tanpa keraguan sedikit pun, ia membeli bahan-bahan slime untuk sang anak. Namun demikian, kejadian yang tak diinginkan terjadi jeda tiga minggu setelah sang anak bereksperimen.

Kedua telapak tangan sang anak mengalami luka pada mulanya. Luka tersebut semakin parah hingga kulitnya mengelupas. Mengetahui kondisi luka yang semakin memburuk, Rebekha pun mengajak sang anak ke rumah sakit. Tangannya seolah terbakar karena cairan kimia yang menjadi bahan dari pembuatan slime. Sang anak merasa kesakitan.

 slime petaka © 2017 brilio.net

foto: Facebook.com/@Miss.Rockerella

Sementara itu, video tutorial yang diunggah di YouTube ini pun telah banyak dipraktikkan oleh banyak orang. Tak sedikit yang berhasil dalam pembuatan slime. Kejadian yang menimpa Rebekha ini merupakan kejadian pertama. Pada video tersebut tak ada keterangan mengenai bahaya atau efek samping dari bahan-bahan kimia yang digunakan.

Sangat disayangkan kejadian tersebut terjadi. Dikutip daari Metro, Rabu (3/5) disebutkan penyebab kulit sang anak terluka hingga mengelupas karena adanya bahan borax sodium tetraborate. Bahan tersebut biasa digunakan sebagai insektisida atau pembersih.

Menurut salah satu dokter di NYU Langone Medical Center, dr. Robin Jacobson. Dr. Robin menyebutkan ketika mencampurkan boraks dengan bahan lainnya, boraks dapat menguap hingga ke udara. Udara yang terkontaminasi dengan boraks ini dapat mengiritasi sang anak. Ketika sang anak menuangkan dengan tangannya, tangan sang anak tanpa sengaja menyentuh mulut dan tertelan dapat menyebabkan keracunan. Hal tersebut merupakan kesalahan yang dapat menyebabkan fatal.

Melalui kejadian ini, sang ibu, Rebekha mengingatkan kepada orangtua untuk lebih berhati-hati dalam mengawasi sang anak. Jangan biarkan sang anak terluka karena sebuah kelalaian sang orangtua.