Brilio.net - Memiliki kulit kecoklatan atau tanned skin merupakan impian dari sebagian orang. Terutama bagi mereka yang berkulit putih. Nah. salah satu metode yang kerap digunakan untuk menggelapkan kulit adalah dengan berjemur di bawah matahari. Cara ini diyakini bisa membantu untuk memperoleh kulit eksotis. Selain itu, ada cara lain yaitu dengan terapi penggelapan kulit di berbagai salon kecantikan. Namun, perlu diingat, menggelapkan kulit tidak selamanya baik untuk kesehatan. Pasalnya, sinar UV berlebih yang diterima kulit kita bisa mengakibatkan permasalahan kesehatan yang lebih serius.

Hal ini lah yang mungkin di alami oleh seorang wanita bernama Carrie Doles asal Chicago, Amerika Serikat. Diduga karena kecanduan berjemur untuk menggelapkan kulitnya, wanita tersebut harus menjalani hidupnya dengan kepala 'berlubang' dan sakit kepala luar biasa. Carrie didiagnosis menderita kanker kulit yang diduga karena kebiasaannya berjemur selama beberapa tahun terakhir.

Dikutip brilio.net dari Mirror, Senin (29/10), Carrie mengaku bahwa dirinya mulai hobi pergi ke salon untuk menggelapkan kulitnya saat ia masih berusia 18 tahun. Sejak saat itu, ia kecanduan dan pergi ke salon tersebut setiap hari selama empat tahun.

Selain pergi ke salon tersebut, wanita 26 tahun itu juga sering berjemur di rumah dalam waktu senggangnya. Ia kemudian mengoleskan pelembab sesudah berjemur.

berjemur bisa kanker © 2018 mirror

foto: mirror.co.uk

Awalnya, Carrie mendapati luka kecil bak jerawat di pelipis kirinya. Luka tersebut muncul, hilang, kemudian muncul lagi. Karena merasa ada yang salah dengan kondisinya, Carrie akhirnya memeriksakan diri ke dokter. Usai menjalani pemeriksaan, dokter mendiagnosa bahwa Carrie menderita kanker kulit. Diagnosis ini dilakukan dua minggu jelang pernikahan Carrie dengan sang suami.

Sayangnya, karena alasan tak ingin ada luka di pernikahannya, dokter terpaksa menunda biopsi untuk penyakit Carrie ini.

berjemur bisa kanker © 2018 mirror

foto: mirror.co.uk

"Berbaring di bawah sinar matahari, tidak menggunakan tabir surya dan terapi penggelapan kulit adalah faktor yang menyebabkan kanker kulit saya," kata Carrie.

Sebelumnya, dokter pernah menyatakan bahwa sel kanker yang menggerogoti Carrie sudah hilang. Namun, selang beberapa waktu, kanker tersebut muncul kembali di tempat yang sama dan membuatnya harus menerima operasi lebih besar. Terutama di bagian syaraf di wajahnya. Pasalnya, mata wanita tersebut terus mengeluarkan air mata dan dirinya tak bisa menggerakkan alisnya.

Hingga saat ini, Carrie masih selalu mengalami pusing luar biasa. Dirinyapun harus selalu menggunakan tabir surya meskipun tidak terpapar sinar matahari. Di akhir ceritanya, Carrie juga mengungkapkan bahwa apa yang dialaminya ini agar menjadi pelajaran bagi orang lain.