Tak sebatas itu, Lu Weixong juga meyakini bahwa toko ikut bertanggung jawab karena insiden tersebut. Toko tersebut diduga lalai karena tidak menempatkan patung di tempat yang aman.

"Jika Anda meletakkannya (himbauan untuk tidak memegang patung) di bawah, anak-anak mungkin tidak memahami peringatan itu," ucapnya, dikutip brilio.net dari hd-stheadline.com, Selasa (24/5)

bocah pecahkan boneka lala senilai 100 juta © hongkongfp.com

foto: hongkongfp.com

Dikutip dari chinapress.com, KK Plus akhirnya meminta maaf kepada keluarga bocah. Diketahui sang anak mulanya dituduh oleh staf menendang boneka patung setinggi 1,8 meter tersebut. Kemudian, toko tersebut mengembalikan dana kompensasi secara penuh.

Meski begitu, insiden ini berdampak kepada psikologis sang anak. Dilansir dari hd-stheadline.com, psikolog klinis Liang Chongmin menjelaskan anak dapat mengalami reaksi stres akut, yakni kecemasan, depresi, dan insomnia. Dibutuhkan dukungan orang tua dan perawatan psikologis untuk mengatasi kesulitan anak tersebut.

"Orang tua harus memberikan dukungan jika mereka menemukan bahwa anak-anak mereka memiliki masalah perubahan suasana hati," jelasnya lebih lanjut.

Dia mengatakan, hal tersebut normal jika sang anak memiliki reaksi tersebut. Jika terus mengalami kondisi yang sulit, mereka perlu mencari profesional sebagai tindak lanjut.