Brilio.net - Nama Ardian Syaf beberapa hari terkahir menjadi bahan pembicaraan. Komikus Marvel asal Tulungagung yang telah mendunia ini mendapatkan banyak komentar pro dan kontra atas tindakannya lantaran menyisipkan pesan dalam komik 'X-Men Gold #1' yang baru saja dirilis 5 April 2017 lalu.

Komik buatannya itu terdapat tulisan 212 dan QS 5:51. Banyak yang menafsirkan jika tulisan tersebut mengarah pada Aksi 212 yang terjadi pada 21 Februari 2017 dan Alquran Surat Al-Maidah ayat 51. Komik yang baru terbit itu pun menuai perdebatan di media sosial. Tak sedikit yang bahkan menyebut Ardian sebagai anti-Kristen dan Yahudi.

Ardian Syaf © 2017 comicsbeat.com

Karena mengundang kontroversi, Marvel lantas mengambil keputusan menghapus bagian komik yang dibuat Ardian Syaf. Komik buatannya pun sampai kini masih mengundang kontroversi yang tak kunjung selesai, Ardian Syaf akhirnya membuat status di akun media sosialnya, seperti dilansir brilio.net, Selasa (11/4).

"Hello, dunia... Karier saya selesai sekarang. Ini adalah konsekuensi atas apa yang saya lakukan dan saya mengambilnya. Saya mohon jangan lagi mengejek, berdebat, atau benci. Saya harap semuanya dalam damai," kurang lebih begitu ungkapan hatinya dalam Bahasa Inggris di status Facebooknya.

"Itu adalah angka tentang CINTA. Kecintaan saya pada kitab Al-Quran. Rasa sayang saya kepada Nabi Muhammad, kecintaan saya pada ALLAH, Tuhan satu-satunya," lanjutnya.

Adrian juga meminta maaf atas kontroversi yang terjadi. "Sampai jumpa, semoga Tuhan selalu menjaga kalian semua. Saya sayang kalian," pungkas Ardian.

Postingan Ardian Syaf itu pun masih saja dipenuhi dengan perdebatan, antara pujian dan hujatan.

"Barakallah, bang. Biar hilang satu kerjaan, insya Allah diganti dengan yang jauh lebih baik oleh Allah. Semangat berkarya terus. Jangan hiraukan haters abang yang emang benci juga sama Islam. Agama aja sama mereka mah dihina, apalagi penganutnya macam kita," komentar Agung Muhamad Rivaldi.

"Pujian dan cacian mereka hanya sepanjang lidah mereka mas,, abaikan.. Allah selalu bersama mas dan keluarga," komentar Titin Affiny.

"Sebagai creator gue sepakat bahwa artist bisa memasukan pandangan politisnya. Namun secara profesional memasukan pandangan politis menggunakan jalur pihak lain itu gak etis. Plis be smart, you have great talent but then you do some stupid things like this. Dan sekarang lo minta maaf dengan gampangnya? Hadeuhhh.. Udah tau seni disinu susah dihargain, dan emang kerja diluar jadi tempat tersendiri buat cari makan. Kalau di luar orang udah keburu labeling artist indonesia sama kayak elo. Lo mau bilang apa? Dan permintaan maaf ini malah jadi kayak elo playing victim. Dude, you deserve to get dat shit. No offense!," komentar Richardo Dacoota.