Brilio.net - Gunung Agung yang berada di kawasan Kabupaten Karangasem, Bali sempat mengalami erupsi pada pukul 18.58 WITA, Minggu (21/4). Dilansir brilio.net dari liputan6.com, Senin (24/4) informasi yang diperoleh dari Pos Pengamatan Gunung Agung, tinggi kolom abu vulkanik mencapai sekitar 3.000 meter.

"Kolom abu vulkanik kelabu tebal, tertiup angin condong ke arah Barat. Erupsi ini terekam di seismograf dengan durasi kurang lebih 1 menit 22 detik," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho.

Tak hanya itu saja, Gunung Agung juga mengalami erupsi disertai lontaran batu pijar di sekitar puncaknya. Lontaran material letusan berupa abu vulkanik dan pasir mencapai 2.500-3.000 meter dari puncak ke segala arah. Tentunya hal ini mejadi suatu yang harus diwaspadai masyarakat setempat dan wisatawan.

Namun sayangnya beberapa orang justru tampak tak peduli dengan keselamatannya sendiri. Meski mereka mengetahui bahwa Gunung Agung dalam kondisi yang tidak aman, namun ada saja yang nekat untuk naik ke puncak Gunung Agung. Tentunya hal ini bukanlah suatu yang patut untuk ditiru.

Seperti yang baru-baru ini diinformasikan Sutopo Purwo Nugroho melalui akun Twitter-nya. Ia mengunggah sebuah video yang mana di dalam video tersebut terlihat seorang turis yang begitu bahagia berada di kawah Gunung Agung. Tak ada rasa khawatir di wajahnya sama sekali.

"Meski sudah dilarang beraktivitas di dalam radius 4 km dari puncak, tapi masih ada saja wisman dan guide turis yang nekat ke kawah. Sangat berbahaya karena Gunung Agung dapat erupsi kapan saja. Ini video 18/4/2019 yang tersebar di medsos. Jangan ditiru. Berbahaya!," Tulis Sutopo.

Meksi kejadian ini sekitar 4 hari lalu, namun tetap saja ini tidak dibenarkan, karena kondisi Gunung Agung yang sedang tidak stabil, sewaktu-waktu gunung api tersebut bisa saja mengancam nyawa seseorang.