Brilio.net - Kondisi pandemi yang tak kunjung usai membuat masyarakat harus memutar otak agar bisa bertahan hidup. Belum lama ini para pelaku usaha persewaan sound system menawarkan peralatan audio di pinggir jalan untuk dijual. Hal ini terpaksa mereka lakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup serta angsuran yang belum terbayarkan.

Tidak lama dari kejadian tersebut, kini giliran pekerja seni yang turun ke jalan untuk mencari pemasukan. Kejadian tersebut berada di bekas Pasar Mangu, Kecamatan Ngemplak, Boyolali. Dengan memarkirkan mobil pick up-nya, mereka memajang properti pentas yang biasa dipakai untuk dijual.

jual properti pentas © 2021 Facebook

foto: Facebook/Dani Iswardana

Melansir dari video yang diunggah oleh akun Facebook Dani Iswardana, sejumlah pekerja seni ini berteriak menawarkan barang-barang yang di jual.

"Monggo, obral wayang kulit. Obral wayang kulit mas, mbak, bu, pak," ujar pria dalam video.

Ada banyak properti pentas yang mereka obral, diantaranya baju kebaya, gamelan, wayangan, dan peralatan pentas lainnya. Semua ini terpaksa mereka lakukan sebab sudah dua tahun tidak menggelar aksi panggung sehingga tidak ada pemasukan untuk hidup.

"dua tahun tidak bisa pentas (dalang)," pungkasnya.

jual properti pentas © 2021 Facebook

foto: Facebook/Dani Iswardana

Karena sudah dua tahun tidak bisa menggelar pentas wayang, para pekerja seni di Boyolali ini harus mencari cara agar bertahan hidup. Uang hasil dari penjualan properti pentas tersebut nantinya akan dibelanjakan kebutuhan pokok seperti beras, bayar sekolah, dan lainnya.

Aksi pekerja seni di Boyolali obral properti pentas ini seketika mendapat perhatian warganet. Mereka turut prihatin dengan yang dialami oleh para pekerja seni tersebut dan berharap agar kondisi segera membaik.

"ya Allah semoga keadaan segera membaik dan perhatian pemerintah terhadap seniman lebih baik pula, " tulis Nungki Nur Cahyani.

"Akhirnya... beginilah akhirnya," kata Denny Yuriandi.

"Akhirnya juga ikut angkat bendera putih...," sahut Abunawas Wicaksono.