Brilio.net - Hampir seluruh sekolah di Indonesia masing-masing memiliki aturan. Salah satu aturan yang banyak diterapkan sekolah adalah mengharuskan muridnya untuk memakai sepatu berwarna dominan hitam. Aturan ini sudah turun-temurun dari zaman dulu hingga saat ini pun masih banyak sekolah yang menerapkannya.

Bagi yang melanggar, ada hukuman tersendiri. Biasanya sih hanya sekadar disita lalu kemudian dikembalikan lagi, dengan syarat sepatu tersebut tidak digunakan untuk bersekolah.

Namun belum lama ini viral sebuah postingan yang menyatakan ada seorang guru yang merusak sepatu muridnya. Bukan tanpa sebab, ternyata sepatu murid yang dirusak ini memiliki warna merah. Namun, warna merah tersebut berada di bagian dalam dari sepatu. Jika dilihat dari foto yang diupload akun Facebook Eris Riswandi, sepatu tersebut padahal memiliki warna 90% hitam di bagian luarnya.

guru rusak sepatu murid © Facebook/eris1011

foto: Facebook/eris1011

Meski begitu, seorang guru ini tetap menghukum murid si pemilik sepatu dengan cara merusak sepatunya tersebut. Postingan Eris Riswandi ini mulai jadi perhatian warga Facebook. Postingan tersebut sudah dibagikan sebanyak hampir 200 kali.

guru rusak sepatu murid © Facebook/eris1011

foto: Facebook/eris1011

"Sepatu murid SMP ini di rusak oleh Guru nya, hanya karena ada warna merah di bagian dalam sepatunya. Padahal si ade sudah bersusah payah menabung selama 5 bulan untuk membeli sepatu ini. Tanpa ada peringatan apapun sepatunya langsung di rusak.
Si ade untuk saat ini gak punya sepatu lagi. Aduh bu memang nya kalau dalaman nya ada warna merah nya knp sih? yang penting luar nya kan hitam. Masyarakat kita ini kan gak semua nya bisa membeli sepatu seenak nya mereka, trus sekarang murid nya gak punya sepatu, dulu di sekolah saya waktu SD ada murid gak punya sepatu, di perbolehkan nyeker kok ke sekolah, yang akhirnya para guru urunan membelikan dia sepatu baru.
Gimana menurut kalian guys? Tapi kayaknya setiap daerah dan sekolah punya standard sendiri, kalau di sekolah gw sih ini gak masalah, tapi kalau pun melanggar paling di sita, gak sampai di rusak, mubadzir lah kalau di rusak, udah miskin masa masih buang buang duit kwkwkw.
UPDATE: Beberapa wali murid akan bertemu dengan Kepala Sekolah mengenai kasus ini, cuma kepala sekolah nya masih berada di luar kota.
----
Lokasi SMP N 9 Kota Sungai Penuh, Jambi.
Kiriman Warman Dijaya via inbox," tulisnya seperti brilio.net kutip, Selasa (10/4).

Mirisnya adalah menurut Eris sepatu ini bisa dibeli berkat usaha menabung selama lima bulan oleh sang murid. Namun usahanya kini terasa sia-sia karena sepatu yang dapat terbeli berkat usaha kerasnya ini telah rusak.

guru rusak sepatu murid © Facebook/eris1011

foto: Facebook/eris1011

Kolom komentar postingan ini ramai oleh opini warganet. Banyak yang memberikan dukungan oleh sang murid. Mereka juga tak membenarkan aksi guru yang merusak sepatu yang dianggap menyalahi aturan tersebut. Masih banyak cara lain yang lebih pantas, kok.

"Kaasihan.. apa harus seperri itu bapak ibu guru yg terhormat," tulis Jamrut Bona.

"Sepatu barang pribadi.... Peringatkan. Kalau gak mau ganti laporkan ke polisi. Tidak sesuai peraturan sanksinya bukan dirusak. Tapi diperingatkan, apa tidak boleh mengikuti kegiatan... itu kalau mmg alasanya tdk sesuai aturannnya. Kl alasannya lain ya kita tidak tau," tulis akun Masdar.

"Smp ane emng ketat min, tapi untuk masalah sepatu, klo emng menyalahi aturan, hanya disita pas sekolah dannsekloha menyediakan sepatu yg sesuai, nanti pas pas semeteran sepatundi kembalikan kepada yg bersangkutan tanpa meminta sepatu pengganti di kembalikan," tulis akun Diflaizar.

"emang salah mempercontoh murid lain ,, ada merah ya dikit, tapi harusnya di tegur jangan di rusak klo 1kali atau 2 kali gk di dengar baru di sita itu pun jangan di rusak," tulis Leni Marsela.